Pekanbaru, Gatra.com - Gubenur Riau (Gubri), Syamsuar, mengatakan kalau Pemerintah Provinsi (Pemprov) tidak punya banyak ruang untuk menentukan sosok wakil bupati.

Katakanlah untuk Kabupaten Kampar, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) dan Kabupaten Siak yang saat ini hanya dipimpinan oleh bupati tanpa wakil.

Yang bisa dilakukan oleh Pemprov Riau di erah otonomi daerah ini kata Syamsuar hanya sebagai "tukang" rekom jadwal pelantikan.

"Kita hanya sebatas rekomendasi ke Kementerian Dalam Negeri, itupun cuma rekom nama untuk jadwal pelantikan," katanya kepada Gatra.com, Kamis (6/6).

Hingga saat ini, Wakil Bupati Rokan Hulu kosong setelah Sukiman naik kelas menjadi bupati. Dia menggantikan Suparman yang masuk bui lantaran berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 

Lalu Wakil Bupati Kampar, Catur Sugeng Susanto naik kelas setelah Bupati Kampar Azis Zenal meninggal dunia. 

Kemudian Wakil Bupati Siak Alfedri naik kelas menjadi Bupati setelah Syamsuar terpilih menjadi Gubenur Riau.

Wakil Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Riau, Husaimi Hamidi mengatakan, penentuan sosok Wakil Bupati memang berada di ranah partai koalisi.

"Untuk membicarakan itu tentu partai koalisi berembuk. Soalnya yang ikut kontestasi pilkada adalah partai politik, sehingga perubahan dalam susunan bupati dan wakil bupati melibatkan partai koalisi," katanya.

PPP sendiri saat ini tengah memperjuangkan posisi Wakil Bupati Kabupaten Kampar. Partai berlambang Ka'bah ini berharap, meninggalnya Azis Zaenal tidak lantas membuat PPP mengalami kekosongan jabatan eksekutif di daerah.