Jakarta, Gatra.com - World Bank memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global dari 2,9% pada Januari 2019 menjadi 2,6% pada Juni 2019. Berbagai dunia usaha, negara hingga perbankan pun menyiapkan strategi untuk menghadapi kemungkinan buruk dari proyeksi ini.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan Perkasa Roeslani mengatakan, dunia usaha di Indonesia juga sudah mengantisipasinya. Salah satu cara menghadapinya adalah memperkuat konsumsi domestik.
Rosan percaya, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa sesuai target 5,3%, asal konsumsi domestik bisa diperkuat. "Harus dilihat juga, pertumbuhan kita lebih banyak dari konsumsi domestik, jadi memang yang nomor satu yang paling penting itu adalah daya beli harus dijaga," jelas dia di sela-sela open house idulfitri di kediamannya, Kamis, (6/6).
Agar ekonomi Indonesia tetap bergerak, Rosan juga meminta pemerintah Indonesia bisa mendongkrak investasi. Dibandingkan negara-negara lain, iklim investasi tanah air belum dimaksimalkan.
"Investasi kita masih agak tertinggal, nah ini PR nya, karena kontribusinya kurang lebih 34-35% dari pertumbuhan ekonomi kita. Jadi ini memang harus dijaga, kita mengandalkan ekspor tapi ya ekspor masih tertekan," ujar dia.