Kupang, Gatra.com - Untuk kesekian kali sesama warga eks Timor Timur yang bermukim di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali bentrok. Kali ini terjadi antara warga Desa Manusak, Kecamatan Kupang Timur dan Kelurahan Naibonat, Kecamatan Kupang Timur. Akibat bentrokan ini satu tewas dan empat orang luka berat kini dalam perawatan medis di Rumah Sakit Leona dan RSU WZ Johanes Kupang.
Bentrok berdarah ini terjadi pada, dini hari pukul 02.00 WITA. Saat itu ada hajatan pesta nikah dan para undangan tengah melantai, dansa. Mereka yang sementara dansa itu dikejutkan dengan menggeleparnya seorang pelajar, Ramos Horta Soares, warga RT 22 Rw 09 Desa Manusak karena ditikam seorang warga Kelurahan Naibonat.
Kejadian itu berawal dari korban mendatangi tempat pesta kemudian diajak duduk oleh beberapa orang yang tidak dikenalnya. Beberapa saat kemudian, terjadi keributan mengakibatkan korban tertikam menggunakan benda tajam.
Korban langsung dilarikan ke RS Naibonat, namun nyawanya tidak tertolong dan meninggal dunia.
Sumber Gatra.com menyebutkan bentrok di kalangan pemuda Kelurahan Naibonat dan Desa Manusak sesama warga eks Timor Timur adalah kasus lama yang terus berulang.
Dari dua kubu Perguruan pencak silat, Persaudaraan Setia Hati Terate ( PSHT) dan Kera Sakti. Korban Ramos Horta Soares dari Perguruan SHT dan pelaku penikaman diduga MB, berasal dari Perumahan 100, Desa Manusak adalah anggota Perguruan Kera Sakti kini masih dikejar.
Bentrok pun meluas. Kelompok massa yang diduga dari pihak korban pada Kamis, 6 Juni 2019 Pukul 08.00 WITA, melakukan aksi balas dendam,menyerang warga Kelurahan Naibonat.
Bentrok itu terjadi hingga pukul 10.24 WITA.
Aksi balas dendam itu mengakibatkan rumah milik Gaspar Dos Santos (65) di RT 039 / RW16 Kelurahan Naibonat dirusaki massa. Massa melakukan pengrusakan barang-barang dalam rumah dan membakar 1 unit sepeda motor.
Korban pun berjatuhan. Tiga korban dari kelompok penyerang diketahui mengalami luka akibat terkena senjata tajam. Mereka adalah Markus Basilio ( 22) mengalami luka dibagian pantat.
Amaro Antonio da Costa Guteres ( 23 ) luka panah dipunggung bagian belakang, Andre da Silca luka panah bagian pipi sebelah kiri.
Sementara korban dari pihak yang diserang adalah Januario Hendrikus ( 57), seorang PNS TNI AD, warga RT 36/15 Kelurahan Naibonat Kecamatan Kupang Timur, luka dikening akibat kena lemparan batu.
Sampai malam ini situasi dilokasi bentrokan masih mencekam. Aparat TNI Polri siaga penuh di lokasi, Kapolda NTT Irjen Raja Erizman telah menurunkan anggota dari Polda dan Brimob membantu Polres Kupang mengamankan situasi di TKP. Situasinya berangsur kondusif.
Kapolda NTT Irjen Raja Erizman mengatakan sebelum kejadian, Ramos mendatangi tempat pesta di rumah seorang warga Perumahan 100, RT 19 RW 07 Desa Manusak bernama Lorens Mercues.
"Korban Ramos Horta Soares diajak duduk oleh beberapa orang yang tidak dikenal di tenda pesta. Sesaat kemudian terjadi keributan dan korban ditikam dengan benda tajam. Korban dilarikan ke RSU Naibonat namun nyawanya tidak tertolong, " kata Raja Erizman.
Dia mengatakan selain mengamankan situsasi pihaknya juga masih terus memburu pelaku yang berasal dari Desa Manusak, lokasi pesta berdarah itu.
"Situasinya berangsur pulih. Dan pelakuknya sudah ditangkap dan sudah ditahan. Kini sementara diperiksa secara intensif ,” jelas Irjen Raja Erizman.