Liverpool, Gatra.com - Kontrak striker Liverpool, Divock Origi habis pada akhir musim depan. Meski demikian, Origi memastikan dia disodorkan tawaran baru. Dia mengklaim Liverpool telah menawarkan perpanjangan kontrak setelah kepahlawanannya di Liga Champions.
Pemain internasional Belgia tersebut mencetak gol dalam kemenangan 2-0 atas Tottenham di final akhir pekan lalu di Wanda Metropolitano. Menurutnya, hal tersebut membuatnya diganjar dengan kesepakatan baru.
Pemain 24 tahun itu hanya memiliki 12 bulan untuk menjalankan perjanjian yang sudah ada. Tetapi dia bersedia untuk menunda diskusi sampai setelah kualifikasi Euro 2020 mendatang melawan Kazakhstan dan Skotlandia.
"Ya, itu menunjukkan pengakuan Liverpool," kata Origi ketika ditanya apakah The Reds telah menawarinya kontrak, seperti dikutip Fox Sport Asia, Kamis (6/6).
“Saya pikir sekarang terserah kita untuk membicarakannya secara internal. Kami harus membahas cara kami akan melangkah maju tetapi ada dua pertandingan penting untuk dimainkan [dengan Belgia]," imbuhnya berkomentar.
Origi membuat kebiasaan mencetak gol-gol penting dari minimnya waktu bermain di 2018-19. Dia tercatat mencetak dua gol melawan Barcelona dalam comeback semi final Liga Champions yang dramatis dan pemenang akhir melawan Everton dan Newcastle United di Liga Premier.
Ia juga tidak ingin terlalu membahas kontrak barunya karena ignin fokus untuk menjalani kualifikasi Euro 2020.
“Saya ingin fokus pada mereka dan kita bisa berbicara [dengan klub] sesudahnya. Agen saya yang berurusan dengannya [klub]. Saya tahu bahwa [Liverpool] membuat langkah pertama. Kami sekarang menunggu hingga akhir musim untuk membicarakannya," ungkap Origi.
Origi mewakili Belgia di Piala Dunia 2014 ketika masih remaja tetapi telah berjuang untuk masuk ke tim utama di Anfield dan dilaporkan hampir bergabung dengan Wolves pada Januari.
“Seperti yang saya katakan, penting bahwa saya tidak fokus pada hal itu sekarang. Saya benar-benar ingin siap untuk dua pertandingan berikutnya dengan tim nasional," tambahnya.
Mantan pemain depan Lille itu meyakini dirinya telah tumbuh dewasa seiring bertambahnya usia dan waspada dengan stagnasi lebih lanjut.