New York, Gatra.com - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akan memindahkan beberapa staf karena kondisi keamanan yang tidak kondusif di Sudan. Pemindahan tersebut dikarenakan adanya operasi yang dilakukan oleh pihak keamanan ke kamp kelompok oposisi, Senin, (3/6).
“Apa yang kami lakukan adalah memindahkan sementara beberapa staf dari Sudan. Namun, masih akan ada beberapa staf untuk melakukan fungsi-fungsi kritis,” kata Juru bicara PBB Farhan Haqq
Farhan tidak memberikan informasi tentang berapa banyak staf yang dipindahkan, ke mana mereka pergi, kapan mereka akan kembali, dan berapa banyak yang akan tetap di negara itu. Namun, mayoritas staff yang dipindahkan ialah warga sipil.
Kegiatan-kegiatan PBB di Sudan termasuk kerja sama pembangunan dan bantuan kemanusiaan serta operasi pemeliharaan perdamaian oleh misi gabungan Uni Afrika-PBB di Darfur (UNAMID) yang dikerahkan sejak 2007.
Dilansir dari Reuters.com, serangan yang melibatkan dewan militer dengan kelompok oposisi telah terjadi beberapa pekan. Namun, operasi kali ini akibat serangan yang dilakukan terkait siapa yang harus memimpin di masa transisi demokrasi Sudan.
Tentunya, hal ini memperburuk situasi karena sebelumnya, terjadi pemberontakan yang dilakukan kelompok oposisi guna menggulingkan pemerintahan Presiden Omar al-Bashir.
Petugas medis kelompok oposisi mengatakan, jumlah korban tewas dari kerusuhan diperkirakan meningkat menjadi 108 orang, diperkirakan jumlah tersebut akan masih meningkat. Sementara itu, belum ada angka korban resmi yang dirilis.