New York, Gatra.com - Orang-orang banyak yang menghindari steak daging dan lebih memilih ayam karena mereka berpikir itu lebih sehat. Ternyata, pemikiran itu sedikit keliru, dan kita bisa memasukkan daging sapi, asal tanpa lemak, ke dalam menu. Ssebuah penelitian baru yang diterbitkan pada Selasa (4/6) di American Journal of Clinical Nutrition, bahwa unggas ternyata ada kaitan dengan meningkatnya kadar kolesterol.
Dilansir dari NBC News, studi tersebut menemukan apabila pengonsumsian daging merah dan unggas menghasilkan kadar kolesterol darah yang lebih tinggi daripada mengonsumsi protein nabati dalam jumlah yang sama.
“Ketika bicara tentang daging unggas dan daging merah, ternyata lebih mudah mendapatkan jumlah lemak jenuh yang lebih tinggi pada unggas daripada beberapa potongan daging merah," kata asisten Profesor Ilmu Gizi di University of Alabama di Birmingham, Elizabeth Kitchin.
Namun, tidak disangka bahwa unggas juga memiliki efek pada kadar kolesterol. "Saya terkejut, ternyata efek daging putih pada kadar kolesterol sama dengan efek daging merah," ujar penulis studi dan Direktur Penelitian Aterosklerosis di Children's Hospital, Oakland Research Institute, dr. Ronald Krauss.
Dalam studi tersebut, 113 orang dewasa secara acak melakukan salah satu dari tiga diet selama satu bulan yakni diet daging sapi tanpa lemak, ayam atau kalkun tanpa lemak dan sayuran berprotein. Setelah setiap bulan, diet peserta diubah sehingga masing-masing peserta dapat mencoba ketiga diet.
Setiap bulan, para peneliti mengukur kadar kolesterol LDL para partisipan atau yang disebut kolesterol jahat. "Menjaga semua hal lainnya tetap konstan, bahkan tingkat lemak hewani levelnya lebih tinggi pada kedua sumber daging dibandingkan dengan makanan yang bukan daging," terangnya kepada NBC News.
Daging merah memang menjadi sumber protein, seng, zat besi, dan vitamin B12 berkualitas tinggi. Tetapi, sebagian besar ahli gizi sepakat bahwa yang terbaik adalah memilih potongan daging tanpa lemak dalam porsi sederhana untuk manfaat kesehatan yang optimal. Perlu adanya pembatasan dalam mengonsumsi baik daging merah atau putih karena terlalu banyak mengandung lemak jenuh.
Bukti sebelumnya menunjukkan, bahwa daging merah berlemak adalah sumber utama lemak jenuh yang menyumbat arteri dan berisiko besar terhadap penyakit jantung. Dua penelitian yang diterbitkan tahun lalu memperlihatkan, orang yang makan daging merah dan daging putih seperti ayam, memiliki kadar bahan kimia lebih tinggi di dalam darah yang menyebabkan jantung.
"Intinya, dalam mengonsumsi makanan baiknya tetap ada kombinasi baik daging serta buah dan sayur. Bagi banyak orang pendekatan yang bervariasi termasuk makanan dengan konteks buah tinggi, sayuran, gandum dan asupan kacang-kacangan dapat berfungsi sebagai pola makan sehat,” tambah Ahli Nutrisi, dr. Linda Van Horn.