Jakarta, Gatra.com – Libur lebaran kali ini rupanya membuat sejumlah pedagang justru mengalami penurunan omset penjualan. Hal tersebut dirasakan oleh beberapa pedagang kaki lima di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat.

“Lebaran tahun lalu malah ramai dibandingkan tahun ini. Pengunjungnya bisa dua kali lipat untuk yang tahun lalu. Hari ini sejak jam 9 pagi saja, pengunjung yang datang belum sampai 50 orang,” kata peddagang Gado-gado, Adi (27 tahun), Rabu (5/6).

Ia mengaku, sepinya pembeli membuat omset lebaran tahun ini menjadi berkurang. Tahun lalu omset pendapatannya bisa mencapai Rp1,4 juta, sedangkan saat ini hanya bisa Rp520 ribu. Padahal, ada banyak rumah makan di kawasan tersebut yang tutup, lantas tidak membuat pengunjung memilih gerobak jualannya.

Senada dengan Adi, seorang penjual rujak yakni Saiful (49 tahun) juga mengeluhkan lantaran pembeli di libur lebaran tahun ini cenderung sepi. “Penjualan makanan online bisa jadi penyebabnya. Sehingga orang-orang dapat melakukan pemesanan secara online agar tidak bingung apabila banyak rumah makan di luar yang tutup,” ujarnya.

Saiful mengaku, selama lebaran harga rujaknya tetap dipatok Rp15 ribu, sama seperti hari biasa. Namun para pembeli tetap berasal dari karyawan di gedung-gedung sekitar tempatnya berjualan, jarang ada yang dari pendatang meski dalam suasana lebaran.

“Sepi pembeli ini tidak hanya saya yang merasakan, pedagang di daerah sini sama semua. Kalau yang satu ramai, pasti yang lain juga sebaliknya,” imbuh Saiful.