Banyumas, Gatra.com – Ribuan penganut Islam Aboge atau Alif Rebo Wage di Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas,  merayakan Idulfitri 1440 Hijriyah pada Kamis, 6 Juni 2019, atau berselang sehari setelah ketetapan pemerintah.

Imam Masjid Saka Tunggal yang juga Juru Kunci ke-12, Sulam, mengatakan bahwa tahun ini adalah tahun Be Misgi atau Be Kamis Legi. Artinya, 1 Muharram tiba pada Kamis pasaran Legi atau Kamis Manis.

“Jatuh di hari Kamis. Ya Waljiro, hitungannya. Syawal siji loro. Kemarin 1 suro jatuh di hari Kamis, nah ketika lebaran jatuhnya di hari kamis juga, cuma beda hari pasarannya,” katanya.

Rumus untuk menentukan Idulfitri adalah Waljiro. Syawal siji loro menunjukkan bahwa 1 Syawal akan tiba pada hari pertama tibanya 1 Muharram dengan pasaran Pahing atau Kamis Pahing.

“Penanggalan 1 Suro jatuh di hari Kamis Legi, nanti Syawalnya di Kamis Pahing. Yang jelas kalau Aboge, satu tahunnya, itu perhitungan pasti rumusnya, penanggalan di 1 Muharram,” ujar Sulam

Kata dia, komunitasnya menggunakan kalender Aboge. Dalam penghitungan kalender Aboge,  hari besar sudah bisa ditentukan sejak jauh-jauh hari, bahkan berpuluh tahun sebelumnnya.

Menurutnya, almanak Aboge mendasarkan hitungan tahun yang jumlahnya hanya satu windu atau delapan tahunan. Tiap tahun memiliki nama, yakni Alif, He, Jim, Je, Dal, Be, Wawu, dan Jim Akhir.

Di Desa Cikakak ada sekitar 5.000 penduduk dengan jumlah orang dewasa sekitar 3.700 orang. Sebagian besar secara turun-temurun merupakan penganut Islam Aboge.

Sebelumnya, rumus yang digunakan pada tahun Be Misgi untuk menentukan awal puasa adalah Sanemro, yang berarti puasa tiba di Selasa Pahing. Karenanya, puasa Islam Aboge juga dimulai sehari setelah ketetapan pemerintah.