Semarang, Gatra.com - Bisnis penukaran uang kertas baru menjelang Lebaran sangat menguntungkan sehingga banyak orang yang memanfaatkan peluang tersebut. Di sepanjang Jalan Pahlawan Kota Semarang terdapat sejumlah orang yang melayani penukaran uang kertas baru, yaitu pecahan Rp1 ribu, Rp2 ribu, Rp5 ribu, Rp10 ribu, dan Rp20 ribu.
Menurut, seorang penyedia jasa penukaran uang kertas baru Agus Utomo setiap nominal Rp100.000 uang kertas baru "dijual" dengan Rp110.000. “Jadi saya memperoleh keuntungan senilai Rp10.000 setiap menjual Rp100.000 uang kertas baru,” ujarnya, Selasa (4/6).
Masyarakat banyak yang membutuhkan uang kertas baru setiap menjelang Lebaran. Karena sejak lima tahun silam hingga sekarang ia masih menekuni bisnis tersebut.
Rata-rata setiap hari, Agus Utomo yang sehari-hari bekerja di pabik mebel ini dapat melayani penukaran uang kertas baru senilai Rp3 juta. “Dalam dua pekan saya mendapatkan penghasilan senilai Rp5 juta,” ujar warga Mranggen, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, itu.
Untuk modal menjalani bisnis sampingan tersebut, meminjam uang dari bank Rp50 juta dengan jaminan sertifakat tanah miliknya. Sertifat itu ditebus kembali seusai Lebaran dengan mambayar bunga Rp3 juta. “Setelah dipotong untuk menebus sertifikat tanah di bank, masih ada sisa Rp2 juta. Bisa untuk menambah kebutuhan Lebaran,” ujarnya.
Untuk memperoleh pecahan uang kertas baru, Agus membeli dari seseorang. “Kalau menukar di bank tidak bisa sampai Rp50 juta,” ucapnya. Agus dibantu adiknya, Ahmad, melayani penukaran uang kertas baru di Jalan Pahlawan pada pukul 08.00 - 17.00 WIB.
Agus memilih jalan utama di kota Semarang karena jalan itu ramai dilalui kendaraan dan mudah dijangkau masyarakat. “Kalau buka di Mranggen masih sepi. Sangat jarang masyarakat yang menukar uang kerta baru,” kata Agus.
Penyedia jasa penukaran uang kertas baru lainnya, Mileno mengatakan, 'harga' penukaran uang bisa turun bila konsumen menukarkan uang dalam jumlah besar. “Bila menukar uangnya di atas Rp5 juta harganya saya korting jadi Rp108.000 per Rp100.000,” ujar warga Semarang ini.
Remaja yang baru dua tahun terjun di bisnis penukaran uang kertas baru ini menyatakan tidak membutuhkan modal karena hanya membantu orang tua. “Nanti sehari sebelum Lebaran mendapat imbalan Rp250.000,” kata Mileno yang baru lulus SMK.