Kota Magelang, Gatra.com – Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pemadam Kebakaran Kota Magelang meningkatkan kesiagaan untuk mengantisipasi kebakaran di Pasar Rejowinangun. Komandan Pleton 3 Pemadam Kebakaran Kota Magelang, Yansen Andalas Tambunan menyiagakan satu mobil pemadam di lokasi pasar. Dia memastikan semua hidran dan sekitar 25 alat pemadam api ringan (APAR) berfungsi baik.
“Kita selalu siap siaga tidak hanya pada saat Lebaran. Terkait pengamanan Pasar Rejowinangun, kita siap antisipasi jika sewaktu-waktu ada kejadian (kebakaran),” kata Yansen saat ditemui di markas Damkar Kota Magelang, Senin (3/6).
Menurut Yansen, pihaknya juga sudah berkoordinasi soal parkir di pinggir jalan sekitar pasar. Padatnya kendaraan yang parkir dapat menyulitkan mobil pemadam menuju lokasi kebakaran. “Untuk parkir itu, kemarin kita sudah uji coba semua mobil pemadam kita masuk pasar semua. Bisa masuk dan parkirnya sekarang sudah tidak mengganggu kegiatan kita,” ujarnya.
Selain di pasar, hotel dan rumah makan juga rawan kebakaran. Terutama pada bulan puasa, petugas dapur hotel dan rumah makan kerap lalai menjaga api.
UPTD Damkar Kota Magelang memiliki 39 personel lapangan yang dibagi dalam 3 regu pemadam kebakaran. Mereka berjaga bergiliran dengan waktu siaga masing-masing 24 jam.
“Sekarang tugas kami tidak hanya memadamkan kebakaran tapi juga penanangan hewan liar. Misal ada kera lepas, ular, biawak, sarang lebah itu kita juga tangani,” ujar Yansen.
Pemadam Kebakaran Kota Magelang difasilitasi 3 unit truk pemadam, 2 motor pemadam yang dapat masuk ke gang-gang sempit, dan 2 mobil tangki suplai air. “Untuk terus mengasah kesiagaan, personel mendapatkan pelatihan rutin setiap Jumat.”
Yansen meminta masyarakat mendapatkan sosialisasi soal fungsi dan tugas pemadam kebakaran. Kebakaran di permukiman padat penduduk kerap tidak cepat teratasi karena masyarakat khawatir harus membayar jasa pemadam.
“Sosialisasi bahwa memanggil pemadam kebakaran itu gratis, masih minim. Masyarakat takut memanggil pemadam karena dikira harus membayar. Padahal seluruh operasional kami sudah dibiayai pemerintah,” kata Yansen.
Pada 26 Juni 2008, Pasar Rejowinangun terbakar hebat. Api yang melahap pasar sejak pukul 17.30 baru dapat dipadamkan pukul 23.00. Personel pemadam kebakaran dari Yogyakarta dan Temanggung ikut terlibat dalam upaya pemadaman api.