Merak, Gatra.com - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) meluncurkan kapal eksekutif untuk melayani penumpang yang menyeberang dari Pelabuhan Merak, Banten ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung. ASDP memiliki 4 kapal eksekutif yang melayani rute tersebut, yaitu Batumandi, Sebuku, Portlink 0, dan Portlink 3.
Pantauan salah satu kapal yakni Kapal Portlink 3 tampak banyak penumpang yang tidak kebagian tempat duduk, sehingga terpaksa hanya bisa lesehan di lantai. Beberapa ruangan juga masih terasa panas karena penyejuk ruangan (AC) kurang dingin.
"Ada beberapa fasilitas yang belum berfungsi seperti ruang karaoke dan ditemukan beberapa kursi yang rusak. Selain itu, terdapat instruksi kapal yang masih berbahasa Inggris dan Korea," kata salah satu penumpang.
Baca juga: Penumpang Kapal Tak Kebagian Kursi, ASDP: Akan Kita Terapkan Sistem Reservasi
Selebihnya beberapa penumpang yang ditemui mengeluhkan pelayanan kapal masih belum maksimal.
Chandra, pemudik asal Bandung misalnya, menyatakan tarif tiket kapal tersebut belum sesuai dengan fasilitas yang didapatkannya. "Fasilitasnya sama saja (dengan reguler)," ujarnya.
Ia mengaku masih belum melihat adanya pelayanan yang lebih dibandingkan kapal reguler lainnya. "Eksekutif harusnya ada lebihnya," ujarnya
Yuli, seorang penumpang juga mengungkapkan hal yang sama. "Terlalu banyak orang. Kita protes," ujarnya.
Berbeda dengan kapal Portlink 0 yang juga termasuk kategori kapal eksekutif. Terdapat beberapa kursi sofa dan rotan yang memanjangan penumpang. Seluruh ruangan terpasang AC yang sejuk, serta terdapat ruang bioskop dan minibar.
"Fasilitas kapal ini lebih bagus. Kalau yang dulu masih kurang. Tempatnya ini sudah nyamanlah," ujar Putri, warga asal Jakarta.
Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry, Imelda Alini mengungkapkan bahwa keempat kapal tersebut memiliki ukuran dan interior dalam yang berbeda.
"Pointlink 0 baru selesai docking, sedangkan Pointlink 3 sudah agak lama," terangnya.
Ia menambahkan ruangan Pointlink 3 memang terasa panas karena kepadatan penumpang, sedangkan Pointlink 0 masih terbilang baru mengalami beberapa perbaikan. "Kita akan perbaiki lagi yang belum dirasakan nyaman bagi penumpang," ujarnya.
Soal masih adanya beberapa penumpang duduk di lantai, Imelda menyebut memang ada beberapa penumpang yang memiulih untuk untuk di lantai. "Ya mudah-mudahan ke depannya tidak ada lagi yang duduk di lantai," katanya.
Direktur Komersial dan Pelayanan PT ASDP Indonesia, Yusuf Hadi menjelaskan bahwa setiap kapal mengalami docking setiap setahun sekali untuk mempertahankan kondisi teknis dan umur kapal.
"Karena tidak dibuat dalam satu pabrik, konstruksi (keempat kapal eksekutif) berbeda," tambahnya.
Baca juga: Dishub Banten: Sejak H-7 Penumpang Bus dari Merak Terus Menurun
Hadi menerangkan bahwa pihaknya sedang menuju sistem "one man, one seat", yaitu satu kursi dan satu penumpang.
Meski kedua kapal tadi ada perbedaan, namun jarak waktu tempuhnya sama yang hanya 1 jam. Itu belum dihitungwaktu bongkar-muat barang.
Sedangkan waktu tempuh untuk kapal reguler sekitar 2 jam perjalanan.
Yang menarik lagi, katanya, kapal eksekutif ini disiapkan fasilitas belalai gajah, laiknya naik pesawat udara, bagi penumpang uang hendak masuk kapal.