Jakarta, Gatra.com - Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan pasokan cabai dan bawang merah selama Ramadan dan menjelang Idulfitri sangat mencukupi karena hampir seluruh sentra besar cabai di Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Timur memasuki panen raya.
Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementan, Moh Ismail Wahab, dalam keterangan tertulis yang diterima Gatra.com di Jakarta, Minggu (2/6), menyampaikan, demikian juga dengan bawang merah. Sentra-sentra besar bawang merah seperti Brebes, Cirebon, Pati, Kendal, dan Malang sedang panen raya.
"Bahkan Nganjuk saat ini terjadi panen raya 1.000 hektare lebih. Pasokan cabai dan bawang merah sangat mencukupi," katanya.
Bukan hanya pasokannya yang mencukupi, namun harganya juga terpantau stabil. Bahkan untuk cabai rawit harganya rendah. Bawang merah juga normal. Untuk cabai keriting memang ada sedikit kenaikan, tapi masih dalam taraf wajar.
"Apalagi menjelang Idulfitri ini permintaan melonjak, sementara distribusinya terkendala ekspedisi. Selain biaya ekspedisi yang mahal, juga jalur transportasi sedang digunakan untuk mudik," katanya.
Ismail kembali menyampaikan, bahwa pihaknya memastian pasokan dan harga aman terkendali. Kementan akan terus menggelar operasi pasar (OP) cabai dan bawang merah di beberapa pasar retel di DKI Jakarta. Bahkan OP dilakuan pada hari libur Sabtu dan Minggu.
Pantauan panel harga Kementan mencatat harga rata-rata nasional tingkat konsumen untuk komoditas bawang merah di Rp34.800 per kilogram, harga cabai rawit Rp39.300, dan cabai keriting Rp37.100 per kilogram.
Sementara harga di pasar eceran DKI Jakarta, bawang merah rata-rata Rp36.600 per kilogram, cabai rawit Rp31.200 per kilogram, dan cabai keriting Rp 35.600 per kilogram. Harga bawang putih yang sempat di atas Rp60.000 per kilo, saat ini sudah turun normal di kisaran Rp40.000 per kilogram.
Ketua Asosiasi Champion Bawang Merah Indonesia, Juwari, saat dikonfirmasi menyebut pasokan bawang merah di sentra-sentra besar sangat mencukupi. Harga bawang di tingkat petani untuk rogol ukuran sedang Rp18.000 sementara yang besar Rp20.000 per kilogram.
"Harga tersebut sangat ideal bagi petani maupun konsumen. Harga di Pasar Induk antara sekitar Rp25.000 per kilo, sementara di eceran Jakarta sekitar Rp35.000-Rp 38.000 per kilo. Harga sangat stabil kok," ujar pria asal Brebes yang terkenal sebagai tokoh bawang merah nasional tersebut.
Juwari menjelaskan, adanya kenaikan tipis harga bawang merah di pasaran menjelang Idulfitri disebutnya hal yang sangat wajar sebagai akibat kendala transportasi di musim mudik Lebaran.
"Pedagang sebagian terpaksa menunda pengiriman karena terkendala transportasi macet akibat adanya jalur contra flow. Para pengirim dan pedagang besar juga sudah mulai tutup dan meliburkan karyawannya menjelang Idulfitri," ungkapnya.
Sementara Ketua Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI), Abdul Hamid, mengatakan tahun ini produksi cabai baik rawit maupun keriting melimpah sehingga menyebabkan harga cenderung rendah di tingkat petani. Kecuali untuk cabe jenis TW atau terompet harga naik hingga tembus Rp40 ribu per kilo namun kebutuhannya tidak sebanyak jenis keriting atau rawit.
"Puasa dan Lebaran tahun ini berkah bagi konsumen karena pasokan cabai mencukupi. Tak lagi ada gejolak cabai seperti tahun-tahun silam. Justru yang perlu menjadi perhatian saat ini bagaimana harga di petani bisa makin membaik dan menguntungkan," kata Hamid.
Pihaknya mengapresiasi upaya Kementerian Pertanian membantu petani cabai di sentra-sentra besar seperti Tuban, Blitar, dan Kediri. Ini merupakan komitmen pemerintah menghadirkan suasana nyaman bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan pada saat Ramadan dan Idulfitri tahun ini terbukti.
Harga bahan pangan pokok seperti beras, telur, daging ayam, daging sapi hingga aneka cabai dan bawang merah cenderung stabil. Bahkan beberapa komoditas yang sempat dikuatirkan akan bergejolak seperti cabai tahun ini harganya malah cenderung turun. Bawang putih yang beberapa pekan lalu sempat melonjak, hingga menjelang Idulfitri sudah kembali normal.