Washington DC, Gatra.com- Otoritas imigrasi Amerika Serikat (AS) mengatakan pihaknya akan membatasi migran yang masih dalam usia belia, dan harus memenuhi syarat untuk perlindungan khusus di Amerika Serikat. Langkah ini diambil untuk mendukung kebijakan Trump dalam memperketat pembatasan imigrasi.
Presiden AS, Donald Trump semakin agresif dalam membendung rombongan migran Meksiko yang melintasi perbatasan negerinya. Ia juga berencana untuk memberikan kenaikan tarif barang dari Meksiko jika tidak bertindak menghentikan aliran migran.
Juru bicara Layanan Kewarganegaraan dan Imigrasi Amerika Serikat atau United States Citizenship and Immigration Services (USCIS), Jessica Collins, mengatakan akan mencabut memorandum yang diberlakukan oleh pemerintahan Presiden Demokrat Barack Obama, yang memungkinkan anak-anak mempertahankan status khusus mereka sebagai migran.
Baca juga: Marak Imigran Ilegal, Trump Ancam Naikkan Bea Masuk Produk Meksiko
Dilansir Reuters, Trump mengatakan banyak dari kebijakan perlindungan migran memiliki celah hukum yang dapat dimanfaatkan banyak migrasi anak-anak.
Sebelumnya, agen patroli perbatasan AS menangkap setidaknya 45.000 anak tanpa pendamping di perbatasan barat daya sejak Oktober. Kebanyakan dari mereka adalah remaja dan sering mengalami trauma dan pelecehan di negara asal mereka.
USCIS mengatakan pihaknya kembali kepada kebijakan sebelumnya tahun 2009. Badan perlindungan imigrasi tersebut mengatakan langkah itu bisa berdampak luas karena banyak anak di bawah umur yang tidak memiliki pendamping tapi dapat bersatu kembali dengan orang tua mereka di Amerika Serikat.
"Kongres harus mereformasi undang-undang untuk mengatasi masalah ini, karena memicu krisis perbatasan dan mendorong anak di bawah umur untuk melakukan perjalanan berbahaya ke Amerika Serikat," kata Collins.
Wakil Presiden untuk layanan hukum di Kids In Need of Defence, Maria Odom, yang juga merupakan anggota ombudsman mengatakan bahwa seringkali tidak praktis bagi anak-anak untuk dengan cepat mengajukan suaka.
"Kami memiliki banyak migran anak dalam keadaan trauma, dan perlu banyak waktu untuk bisa membuat mereka buka suara. Anak-anak juga sering dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain ketika mereka awalnya tiba di Amerika Serikat," katanya.
Baca juga: Perketat Imigrasi, Trump Utamakan Imigran Berkeahlian dan Berbahasa Inggris
Memo itu dikeluarkan oleh Direktur USCIS, Francis Cissna, korban terakhir pembersihan Trump terhadap pejabat tinggi Departemen Keamanan Dalam Negeri, karena kekhawatiran mereka terhadap upaya membendung arus migran. Trump juga mengancam mengubah tarif barang jika Meksiko tidak berupaya untuk menghentikan migrasi ke Amerika Serikat.
Sebelumnya, Cissna, membuat sejumlah perubahan peraturan selama masa jabatannya, di mana membuat imigran legal sulit untuk datang dan tinggal di Amerika Serikat. Diketahui, pengunduran diri Cissna berlaku efektif 1 Juni.