Semarang, Gatra.com - Warga Semarang, Ahmad Zainudin memilik cara tersendiri dalam memperingati Hari Lahir Pancacasila 1 Juni. Bukan dengan upacara bendera, melainkan melakukan aksi tapa pepe, berdiam diri di tengah terik matahari.
Tapa pepe merupakan bentuk kearifan lokal pada masa kerajaan di Jawa. Itu adalah cara rakyat kecil menyampaikan aspirasi kepada kerajaan. Tapa pepe dulu dilakukan hingga pertengahan tahun 1900-an. Tapa pepe ini dengan maksud untuk mencari keadilan, mengadu agar mendapat perhatian dari penguasa kerajaan.
Aksi tapa pepe dilakukan Ahmad Zainudin di Jalan Pahlawan Semarang, tepatnya di depan gedung Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Sabtu (1/6). Dengan mengenakan baju biru dan celana hitam, serta ikat kepala, lelaki berusia 44 tahun itu duduk bersila di atas sajadah yang digelar beralaskan spanduk MMT. Sejumlah poster bergambar orang dan tulisan dibentangkan di depan dan digantung di belakang tempat ia melakukan aksi tapa pepe.
Menurut Ahmad, aksi yang dilakukan itu sebagai bentuk keprihatinan terhadap kondisi bangsa Indonesia yang carut-marut, yang tidak sejalan dengan Pancasila. “Nilai-nilai luhur Pancasila mulai ditinggalkan, baik oleh rakyat maupun para pejabat Negara Republik Indonesia,” katanya.
Hal ini, kata dia, terbukti dengan banyaknya kasus korupsi dan tindak kekerasan. Bahkan belum lama ini, terjadi kekerasan Negara terhadap rakyat pada 21-22 Mei 2019 di Jakarta. Selain itu, juga terjadi penangkapan terhadap sejumlah tokoh masyarakat dan pembungkaman hak terhadap menyatakan pendapat. “Melalui aksi tapa pepe ini saya menuntut Presiden untuk menerapkan Pancasila secara utuh,” kata Ahmadi.
Juru bicara aksi tapa pepe, Sabardi, menyatakan bahwa hal yang dilakukan Ahmadi merupakan rangkaian aksi dari Gerakan Rakyat Mengawal Suara Rakyat (GRMSR). “Kami sebelumnya telah mengadakan beberapa kali aksi bersama-sama di kantor KPU dan di Mapolda Jateng,” ujar dia.
Aksi tapa pepe ini dilakukan Ahmadi mulai pukul 11.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB menarik perhatian orang yang melintas di Jalan Pahlawan Semarang.