Jakarta, Gatra.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengaku kesulitan menekan angka pemudik menggunakan motor. Hal ini disebabkan semakin meningkatnya jumlah kepemilikian kendaraan roda 2 setiap tahunnya.
Menurut Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Budi Setyadi, pola pikir masyarakat belum benar-benar memperhatikan keselamatan pada perjalanan mudik. Mengingat, sepeda motor menyumbang angka kecelakaan lalu lintas terbesar saat ini.
"Susahnya menekan pemudik dengan motor, karena ada juga pemudik yang memang enjoy menikmati perjalanan, nyaman melakukan perjalanan mudik dengan sepeda motor, karena mungkin bisa berhenti di mana saja," kata Budi saat ditemui di Pelabuhan Tj Priok, Jakarta Utara, Sabtu (1/6).
Budi mengaku prihatin dengan prilaku pemudik yang masih melakukan perjalanan menggunakan sepeda motor. Ia mengaku telah menyosialisasikan kepada masyarakat akan bahaya kecelakaan dan mengajak masyarakat beralih kepada program mudik gratis pemerintah.
Baca juga: Menhub Minta Pemudik Hindari Gunakan Sepeda Motor
Baca juga: Kemenhub Gencarkan Sosialisasi Mudik Gratis Untuk Pengguna Sepeda Motor
"Pemudik sepeda motor ini biasanya berangkat dengan suasana kebatinan yang senang, karena akan bertemu keluarga, sebagian ada juga yang mungkin hobi melakukan perjalanan jauh menggunakan sepeda motor," ujarnya.
"Tapi kalau tidak terbiasa, rasa senang itu akan kalah dengan rasa capek. Saya melihat di jalur Pantura, pemudik sepeda motor itu sudah kecapekan, di mana-mana bergelatakan, tidur. Mudik sepeda motor itu tidak ramahlah, terhadap cuaca, keselamatan juga mungkin tingkat capeknya berlebihan," katanya menambahkan.
Sebelumnya, Kemenhub telah melepas pemudik sepeda motor dengan menggunakan kapal Ro-Ro. Sebanyak 500 unit motor dan 1.000 orang penumpang yang telah diberangkatkan dengan tujuan ke Semarang. Rencananya, mudik gratis ini juga akan memberangktan pemudik sepeda motor ke Lampung.