Jakarta, Gatra.com - Ribuan warga memadati ?Toko Tani Indonesia Center (TTIC) di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, membeli berbagai kebutuhan pangan jelang Idulfitri 1441 Hijriyah.
Warga ribuan warga memadati TTIC, Jumat (31/5), karena harga bahan pokok yang dijual relatif lebih murah seperti disampaikan Kodijah (33 tahun), salah satu pembeli daging asal Lenteng Agung, Jakarta Selatan (Jaksel).
"Saya beli daging cuma Rp70 ribu. Kan harganya selisih jauh sama di pasar tradisional yang mencapai di Rp130 ribu," ujarnya.
Dia mengatakan, daging yang dijual merupakan kualitas bagus karena kondisinya masih segar dan merah. Tak hanya itu, Kodijah juga merasa senang karena Toko Tani menyediakan kebutuhan lain seperti telur, bawang, dan cabai.
"Semua harganya murah-murah dan bahan panganya berkualitas. Pilihannya banyak. Bahan pokok apa saja tersedia. Apalagi tempatnya bersih, parkiran luas, dan pelayananya sangat baik," katanya.
Seperti halnya Kodijah, pasangan suami isteri Dadan dan Sulastri juga memilih Toko Tani sebagai tempat belanja. Bagi keduanya, Toko Tani sangat membantu persoalan dapur yang cendrung naik saat Lebaran tiba.
"Selisihnya lumayan besar, yakni Rp20 hingga Rp50.000 untuk harga daging dan Rp10 hingga 25.000 untuk kebutuhan cabai, bawang, dan lain-lain. Kita sangat terbantu sekali karena bisa ngirit uang belanja. Apabila mau Lebaran seperti sekarang ini," ujar Sulastri.
Sementara Dadan mengharapkan pemerintah terus menyediakan pangan murah yang tersedi di seluruh pasar tradisional. "Maksud saya enggak hanya di Toko Tani pasar Minggu saja, tapi ada di seluruh pasar tradisional," katanya.
Mengenai hal ini, Kepala Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian (Kementan), Agung Hendriadi, menyampaikan bahwa penyediaan pangan murah sudah terdistribusi ke seluruh pasar Jabodetabek melalui operasi pasar. Distribusi ini bahkan sudah berlangsung sebelum datangnya bulan puasa.
"Perlu diketahui, bahwa TTIC itu bukan hanya di Jakarta saja. Kita sudah membuka TTIC di 21 provinsi. Semuanya sudah kami penuhi untuk kebutuhan pangan murahnya, utamanya di 600 TTI Jakarta," kata Agung.
Ke depan, kata Agung, TTIC diharapkan menjadi rujukan masyarakat dalam berbelanja pangan murah serta rujukan pedagang pasar dalam menentukan harga nasional. Toko ini juga diharapkan menjadi central pangan berkualitas yang terlisensi pemerintah.
"Ke depan TTIC akan menjadi Hap distribusi pangan dan pengendalian harga sehingga volume yang diperdagangkan benar-benar terjangkau. Jadi, kalau masyarakat menemukan pangan berkualitas jelek, silakan komplain langsung ke saya, nanti akan ada prosesnya," kata dia dalam siaran pers.
Keberadaan Toko Tani Indonesia Center (TTIC) mendapat sambutan baik dari masyarakat luas. Walau begitu, kata Agung, animo masyarakat paling besar ada di radar e-commerce. Bahkan transaksi yang tercatat jumlahnya mencapai Rp11,5 miliar.
"Transaksi sebesar itu hanya di tahun 2019 lho, makanya ini sangat luar biasa sekali karena yang datang langsung ke TTIC hanya 10% saja. Selebihnya mereka berbelanja dengan menggunakan e-commerce," katanya.