Home Milenial Keberadaan MPD Beri Dampak Positif Bagi Dunia Pendidikan

Keberadaan MPD Beri Dampak Positif Bagi Dunia Pendidikan

Banda Aceh, Gatra.com - Keberadaan Majelis Pendidikan Daerah (MPD) dinilai telah memberikan dampak yang positif terhadap dunia pendidikan di Kota Banda Aceh.

“Kita harapkan MPD dapat terus meningkatkan perannya dalam mengawasi pelaksanaan setiap kebijakan dan program pendidikan,” kata Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman di sela-sela pembukaan Musyawarah Besar (Mubes) MPD Banda Aceh yang berlangsung di Aula Balai Kota, Banda Aceh, Jumat (31/5).

"Alhamdulillah, dalam kesempatan yang baik ini, kami menyampaikan apresiasi kepada MPD yang selama ini telah bertugas dan bertanggungjawab untuk mengawasi dan menilai penyelenggaraan pendidikan di semua jenjang," ujarnya.

Menurut dia, pendapat dan pertimbangan MPD dalam menyusun rancangan anggaran pendidikan, menjaga standar mutu, serta mengembangkan sistem pendidikan Islami di Banda Aceh sangat besar artinya.

"Insyaallah, dengan mengoptimalkan peran MPD dan ikhtiar kita bersama untuk mewujudkan generasi yang cerdas dan tetap berpegang teguh terhadap nilai-nilai Syariat Islam dapat kita capai," jelas dia.

Lebih lanjut, Wali kota menambahkan, sejatinya pendidikan bukanlah hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, melainkan keterlibatan semua pihak yang sangatlah dibutuhkan sebagai objek dari pendidikan itu sendiri.

Untuk itu, Aminullah sangat menyambut baik pelaksanaan Mubes MPD yang diharapkan dapat merangkum berbagai permasalahan pendidikan di Banda Aceh, termasuk aspirasi dari masyarakat. "Perlu juga kiranya untuk terus mendorong partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan dan peningkatan mutu pendidikan demi masa depan gemilang anak-anak kita ke depan," tambahh Wali Kota.

Sementara itu, ketua panitia pelaksana yang juga Kepala Sekretariat MPD Rukiyah mengatakan, Mubes yang digelar selama dua hari itu memiliki agenda utama untuk memilih ketua baru periode 2019-2024.

"Peserta Mubes berjumlah 45 orang yang terdiri para pengurus lama, tokoh pendidikan, kepala sekolah, kepala dayah, dan utusan kecamatan yang mewakili tokoh masyarakat dan perempuan yang memahami masalah pendidikan," katanya.

 

 

341