Home Gaya Hidup Gubernur Jateng Tinjau Stasiun dan Pelabuhan, Penumpang Rebutan Swafoto

Gubernur Jateng Tinjau Stasiun dan Pelabuhan, Penumpang Rebutan Swafoto

Semarang, Gatra.com - Pada H-5 Idulfitri 2019 Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, meninjau sejumlah  fasilitas pelayanan angkutan umum di Jawa Tengah. Tempat pertama yang disinggahi adalah Stasiun Tawang Semarang di Kelurahan Tanjung Emas, Kecamatan Semarang Utara,.  Jumat (31/5) pagi

Di Stasiun Tawang, Ganjar yang disambut Executive Vice President (EVP) PT KAI Daop 4 Semarang, Mohamad Nurul Huda Dwi Santoso mengecek kesiapan fasilitas kesehatan serta pelayanan. 

Dalam kunjunganya, Gubernur  sempat melakukan dialog dengan para penumpang  yang baru tiba dari Jakarta, Salah satunya adalah Azizah (20). Warga Purwodadi itu  mengaku menggunakan transportasi kereta api karena biayanya yang lebih terjangkau, nyaman, dengan fasilitas lebih baik serta terjamin keamanannya.

Kepada Gubernur, EVP PT KAI Daop 4 Semarang, Muhammad Nurul Huda Dwi Santoro, mengutarakan adanya kenaikan jumlah penumpang yang menggunakan moda kereta api. “Kami juga  menyediakan fasilitas mudik aman bagi pemilik motor dengan menyediakan gerbong khusus untuk sepeda motor,” kata Huda.

Setelah beberapa saat  di Stasiun Tawang, Gubernur beserta rombongan  meninjau Pelabuhan Tanjung emas Semarang. Pada saat itu, di pelabuhan yang berada di pantai utara kota Semarang ini,  bersandar kapal Roro Dobonsolo yang mengangkut 1.982 pemudik dari Jakarta. Para pemudik tersebut pun disambut orang nomor satu di Jawa Tengah itu. Mereka berebutan untuk bersalaman dan meminta berfoto dengan Ganjar.

Para pemudik itu memanfaatkan program mudik gratis  yang merupakan bantuan dari pemerintah pusat.  Program  tersebut  sudah berlangsung beberapa tahun lalu. Tujuannya, kata Ganjar, adalah untuk mengangkut pemudik asal Jateng yang bekerja di Jakarta dan sekitarnya agar bisa pulang ke kampung halaman secara gratis, aman, dan nyaman.

"Ini relatif aman karena membuat jalanan tidak macet dan mereka bisa nyaman dan senang di kapal selama 15 jam. Mereka bisa nyanyi-nyanyi, bercengkerama dengan warga lain dan mendapat fasilitas makan," kata Ganjar.

Salah seorang pemudik, Herman Fajar (40), mengaku senang dengan adanya program mudik gratis melalui kapal laut. "Kalau mudik sendiri, saya bersama keluarga minimal butuh biaya transport Rp2 juta sekali berangkat. Alhamdulillah ini difasiltasi gratis. Nanti  saat ke Jakarta juga akan naik kapal ini lagi," kata warga  asal Sragen itu.

333