Jakarta, Gatra.com- Perekonomian Indonesia kian membaik di 10 tahun terakhir, terlihat dari pendapatan rill per-kapita Indonesia yang telah mencapai presentase 4,1%. Tentunya pertumbuhan ini jauh berbeda dengan negara lain yang presentase pertumbuhan sebesar 2,2%.

Pertumbuhan ekonomi tentunya menjadi kabar yang baik dikarenakan Lembaga pemeringkat Standard and Poor’s (S&P) meningkatkan Sovereign Credit Rating Republik Indonesia dari BBB-/Outlook Stabil menjadi BBB/Outlook Stabil pada 31 Mei 2019.

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, menyatakan bahwa Indonesia menyambut baik hasil asesmen S&P yang positif. "Indonesia kini memperoleh status Investment Grade dengan level yang sama dari ketiga lembaga rating utama, yaitu S&P, Moody’s dan Fitch," ujar Perry.

Hal ini menunjukkan bahwa lembaga-lembaga rating tersebut memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap prospek perekonomian Indonesia, didukung oleh sinergi kebijakan moneter, sektor keuangan, dan fiskal yang diarahkan untuk menjaga stabilitas makroekonomi, dengan tetap mendorong momentum pertumbuhan ekonomi. "Ke depan, Bank Indonesia dan Pemerintah tetap berkomitmen untuk melanjutkan reformasi struktural untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang kuat, berkelanjutan, berimbang, dan inklusif,” ujar Perry di kantor BI, Jakarta, Jumat, (31/5)

Dalam laporannya, S&P menegaskan, salah satu faktor kunci yang mendukung keputusan tersebut adalah prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat dan dukungan kebijakan otoritas yang diyakini akan tetap berlanjut pasca-terpilihnya lagi Presiden Joko Widodo.

Sebelumnya, S&P mempertahankan peringkat Indonesia pada level BBB-/outlook Stabil (Investment Grade) pada 31 Mei 2018.