
Jakarta, Gatra.com - Pemerintah memberlakukan kebijakan diferensiasi tarif di Pelabuhan Penyeberangan Merak-Bakauheni ternyata belum berdampak secara signifikan hingga H-5 Lebaran.
Ketua Harian Posko Mudik Kemenhub, Arif Toha Tjahjagama mengatakan, hal ini dikarenakan kebiasaan pemudik yang lebih senang melakukan perjalanan malam daripada siang hari. Namun, ia mengaku, sosialisasi mengenai diferensiasi tarif dan Tol Trans-Sumatera sudah diketahui oleh masyarakat.
"Diferensiasi tarif belum mampu mengubah kebiasaan pemudik untuk melakukan penyebarangan pada siang hari. Sudah ada dampaknya, tapi belum signifikan," ujarnya saat ditemui di Posko Pusat Kemenhub, Jakarta, Jumat (31/5).
Ia tetap mengimbau kepada pemudik yang akan menggunakan jasa penyeberangan di Pelabuhan Merak-Bakauheni untuk bisa menyesuaikan waktu keberangkatan di siang hari. Menurutnya, jalur di Sumatera terpantau aman dan lancar, sehingga tidak perlu ada kekhawatiran mengenai keamanan.
"Harusnya sudah ada pertimbangan dari pemudik untuk mengurangi kekhawatiran terkait keamanan di Sumatera. Kami bekerjasama dengan pihak Polda Lampung untuk meningkatkan keamanan di sana. Selain itu, Tol Trans-Sumatera juga sudah bisa digunakan," jelasnya.
Selain itu, ia menjelaskan tidak ada kendala di lapangan yang berarti. Kendala teknis bisa diatasi oleh petugas penyeberangan. Bagi pemudik yang memiliki masalah dengan e-KTP bisa dilakukan input data manual oleh petugas. Masalah e-money, ada lokasi yang disediakan petugas untuk top-up.
"Kondisi penyeberangan Pelabuhan Merak-Bakauheni berjalan baik. Semua 6 dermaga baik. Dan diberlakukan insentif bagi pemudik yang melakukan penyeberangan, siang hari diskon 10%, dan malam ada kenaikan 10%," tambahnya.