Los Angeles, Gatra.com- Sebuah studi dalam jurnal Proceeding of National Acedemy of Sciences of United States of America (PNAS) menemukan dampak dari zat amonium sulfat yang berasal dari polusi udara. Menurutnya dapat berbahaya bagi kehamilan.
Profesor Ilmu Atmosfer di Universitas Texas A&M, Renyi Zhang, mengatakan pada Kamis (30/5), amonium sulfat menjadi "masalah utama di seluruh dunia."
Selanjutnya, beberapa pakar Universitas Texas A&M dan Universitas California, San Diego baru saja merilis riset mengenai efek polusi udara kepada tikus betina. Hasilnya, efek yang dirasakan sama seperti manusia.
“Secara umum, biasanya masyarakat percaya amonium sulfat mungkin tidak beracun, tetapi hasil kami menunjukkan, itu berdampak bagi tikus yang hamil dan sangat berbahaya,”tuturnya kepada www.medicaldaily.com.
Sebelumnya, peneliti lain menuturkan polusi udara menurunkan tingkat kelangsungan hidup janin, mempersingkat usia kehamilan yang dapat menyebabkan berkurangnya berat badan, kerusakan pada otak, hati dan organ lainnya.
Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat mendapatkan laporan pada 2018, sekitar sepertiga populasi di AS menghirup udara berkualitas buruk. Terdapat lebih dari tujuh juta kematian pada bayi prematur setiap tahunnya.
"Tidak ada rekomendasi klinis untuk pencegahan dan pengobatan masalah kesehatan yang berhubungan dengan polusi udara," kata Zhang.
Namun, Zhang berharap, studi ini mampu memotivasi peneliti lingkungan agar munciptakan inovasi pengendalian polusi udara di masa depan.