Makassar, Gatra.com – Jalur darat masih menjadi pilihan utama bagi para pemudik di Sulawesi Selatan. Utamanya, mereka yang mudik lintas kabupaten. Paling jauh, lintas provinsi ke Provinsi Sulawesi Barat misalnya, yang memang berbatasan langsung dengan Provinsi Sulawesi Selatan.
Kendalanya, saat ini, pemerintah tengah mengerjakan proyek pelebaran jalan poros Kota Parepare-Pinrang hingga perbatasan Sulbar. Proses pengerjaan jalan ini seringkali menimbulkan macet panjang akibat antrean kendaraan. Selain itu, kiri-kanan jalan yang tengah dilebarkan menyisakan lubang yang berbahaya bagi pengendara.
“Secara umum, poros Parepare-Pinrang siap dilalui pemudik. Sekaitan dengan itu, mulai H-5 pekerjaan pengaspalan dihentikan sementara,” ungkap Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional XIII Makassar, Ir Miftachul Munir, MT kepada Gatra.com, Kamis (30/5).
Saat ini, kata dia, progress pengerjaan di lapangan untuk poros Pinrang sampai batas Sulsel sudah mencapai 41,66 persen. Dari total target aspal 49,27 km, sudah terealisasi 23,11 km.
Sementara, untuk paket preservasi dan pelebaran dari target 22,77 km sudah realisasi 33, 49 persen atau setara dengan 10,42 km.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.3 PJN Wilayah 1 Sulawesi Selatan, R.P. Martstiawan D menambahkan, Poros Pinrang-Parepare siap dilalui arus mudik dan balik lebaran. Karena itu, pihaknya menyiapkan secara maksimal di lapangan dengan menangani seluruh lubang agar ditutup sebelum dilakukan rekonstruksi.
“Ini dilakukan untuk memberikan pelayanan kepada para pemudik,” ungkapnya.
Selain itu, pihaknya juga menyiapkan posko-posko jika terjadi bencana dengan berkoordinasi dengan pihak terkait. Baik Polres, Perhubungan, Dinas PU, Kesehatan, dan stakeholder lainnya. Antara lain membahas bersama serta memasang rambu-rambu jalan pada lokasi yang belum dapat ditangani saat arus mudik dan balik berlangsung.
“Mudah-mudahan langkah tersebut dapat memberikan pelayanan pengguna jalan saat arus mudik dan balik nanti. Jika ada kerusakan segera kami tangani seperti muncul lubang-lubang baru pada beberapa tempat, rumput tinggi, dan lain-lain untuk memenuhi indikator kinerja jalan,” jelasnya.
Dikatakan, dengan adanya posko dan petugas, Martstiawan berharap, segera mendapat informasi jika ada kejadian yang perlu bantuan. Juga sekiranya ada yang mendesak dan butuh penanganan.