Cape Town, Gatra.com - Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa membuat langkah bersejarah bagi negara Afrika Selatan dengan memberikan setengah jabatan menteri di kabinetnya kepada tokoh perempuan. Hal ini baru pertama kali terjadi dalam sejarah Afrika Selatan. Yang ;ebih mengejutkannya lagi, salah satu pos menteri diisi oleh pihak oposisi pemerintahan.
Presiden Ramaphosa menunjuk politisi veteran dari pihak oposisi yaitu Patricia de Lille sebagai menteri pembangunan Infrastruktur. Pda 8 mei lalu, Partai Ramaphosa yaitu partai kongres nasional Afrika berhasil memenangkan pemilihan umum.
Seperti dilansir BBC pada Kamis (30/5), Jurnalis Afrika Selatan Verashni Pillay mengatakan bahwa langkah mengisi setengah kursi menteri di kabinet dengan menunjuk peerempuan merupakan langkah yang “Sangat Mengejutkan”. Namun dirinya tak menyangkal bahwa langkah yang diambil oleh Presiden tersebut merupakan langkah yang “cerdik”
Rakyat Afrika Selatan pun menyambut baik langkah yang merepresentasikan kesetaraan gender tersebut. Tanya Cohen dari Business Unity South Africa (Busa) juga berpendapat bahwa langkah itu sangat baik untuk memiliki menteri yang mempunyai kelayakan.
Selanjutnya, Pada Kamis (30/5), Presiden Ramaphosa akan mengadakan acara “"hari membawa anak perempuan untuk bekerja", di acara tersebut Presiden Ramaphosa mengatakan bahwa banyak pihak yang berharap kehadiran perempuan dapat membantuk pengentasan kemiskinan khususnya di kalangan pedesaan.
Sementara itu, langkah paling tidak terduga adalah penunjukan Patricia de Lille. Mantan Wali kota Cape Town tersbut telah lama bergelut di pihak oposisi yaitu Aliansi Demokratik.
Meskipun dinilai membuat langkah-langkah yang positif, namun oposisi tetap memberikan kritiknya terhadap pembentukan kabinet tersebut. Partai oposisi Pejuang Kebebasan Ekonomi mengatakan bahwa gagasan Presiden Ramaphosa untuk mengurangi kursi kabinet "merupakan suatu ketidakjjujuran" karena, pada saat yang sama, ia telah meningkatkan jumlah wakil menteri.