
Jakarta, Gatra.com - Program mudik bersama PT Asuransi Kredit Indonesia atau PT Askrindo (Persero), memberangkatkan 1.406 peserta Mudik Bareng BUMN 2019 tahun ini agak berbeda.
Selain pulang kampung gratis menggunakan moda transportasi bus dan kapal laut di sejumlah daerah antara lain, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sumatera Utara, Askrindo juga memberikan asuransi kecelakaan diri atau Insurance Personal Accident kepada pemudik yang diberangkatkan serentak bersama Kementerian BUMN pada acara Mudik Bareng BUMN 2018 di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (30/5).
Direktur Utama Askrindo, Andrianto Wahyu Adi mengatakan, Askrindo memberikan nilai pertanggungan untuk 1.406 pemudik serta 69 supir bus dan kondektur dengan nilai pertanggungan total hingga Rp.29,5 miliar.
"Dengan pemberian asuransi kecelakaan diri dari Askrindo para pemudik, supir bus dan kondekturnya diharapkan mendapatkan rasa aman dan nyaman sehingga momen silahturahmi dengan keluarga dan saudara bisa lebih khidmat," ujar Andrianto.
Lebih lanjut dirinya menyampaikan, Asuransi kecelakaan diri atau Personal Accident yang diberikan Askrindo kepada para peserta Mudik Bersama BUMN ini adalah bagian dari kepedulian Askrindo terhadap masyarakat yang manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat dan ini juga merupakan salah satu mewujudkan Askrindo Hadir Untuk Negeri.
Selain itu, pemberian Asuransi kecelakaan diri ini juga merupakan salah satu program inklusi keuangan dari Askrindo yaitu pemahanan atau edukasi kepada para peserta khususnya dan umumnya kepada masyarakat luas tentang manfaat dari asuransi.
"Jadi selama 14 hari ke depan mulai dari 29 Mei kemarin, para pemudik yang diberangkatkan Askrindo serta supir bus dan kondekturnya akan kita cover seluruhnya dari segala sesuatu yang tidak inginkan yang menyebabkan korban jiwa atau cacat tetap, dengan maksimal pertanggungannya hingga Rp. 20 juta untuk setiap individunya," jelas Andrianto.
Sementara itu, untuk mendukung program Mudik Bersama BUMN, tahun ini Askrindo memberangkatkan 23 bus untuk 1.006 pemudik dengan tujuan Jakarta - Surabaya, Jakarta - Yogyakarta, Jakarta - Klaten, Jakarta - Wonogiri, Jakarta - Klaten, Mataram - Surabaya, dan Medan - Sibolga.
Sementara via kapal laut berjumlah 400 pemudik dengan tujuan, yaitu Batam - Belawan dan Sampit - Semarang.