Home Teknologi Forditas Gali Ketokohan dan Spiritualisme Dinasti Sisingamangaraja

Forditas Gali Ketokohan dan Spiritualisme Dinasti Sisingamangaraja

Medan, Gatra.com - Forum diskusi terbatas (Forditas) kembali menggelar diskusi terbatas khusus membahas sosok dan ketokohan dinasti Sisingamangaraja. Diskusi digelar Rabu sore (29/5) di
Balai Arkeologi, Jalan Seroja Raya, Gang Arkeologi No 1 Tanjung Selamat Medan.

Diskusi bulanan ini merupakan yang kelima sejak pertama kali digelar Januari lalu. Kali ini diskusi mengambil tema "Spiritualisme Sisingamangaraja". Budayawan Batak yang juga inisiator Forditas Thompson Hs, dalam presentasi yang dibaginya mengungkapkan, ketokohan dan sifat yang dimiliki dinasti Sisingamangaraja itu dapat dilihat.

Baca Juga: Jejak Guru Tatea Bulan

Hal tersebut ada dalam teks kuno berbagai versi yang ada pada masyarakat Batak di masa lalu. Teks kuno itu berupa tonggo-tonggo atau doa, pujian maupun harapan kepada tokoh fenomenal ini. "Misalnya, dia disebut raja penebus raja penyelamat. Disimbolkan sebagai pelepas ikan dari bubu dan hewan dari perangkap. Raja kedamaian dan si pemohon hujan. Penegak hari dan penjaga waktu. Pemilik dacin yang seimbang," katanya.

Baca Juga: Misteri Marga Sisingamangaraja

Ditambahkan Thompson, dari berbagai sumber teks itu dapat dilihat seperti apa potensi spiritualisme yang dimiliki dinasti Sisingamangaraja. "Menurut saya sifat-sifat itu terkait dengan kepemimpinan yang adil, benar dan berkarisma serta beberapa regalia yang mendukung simbolik kesuciannya," tambahnya.

Melengkapi informasi, diskusi ini sebagai lanjutan dari diskusi-diskusi yang sudah digelar sebelumnya. Berturut-turut sejak Januari-April lalu, sejumlah topik yang diangkat antara lain, "Asal-usul dinasti Sisingamangaraja", "Sisingamangaraja bermarga Batak" "Raja Bius, Parbaringin dan Raja Imam Sisingamangaraja" dan Sisimangaraja dalam posisi adat".

Diharapkan diskusi ini dapat mengungkap lebih jauh tentang dinasti Sisingamangaraja yang akan menambah referensi dan pemahaman masyarakat secara khusus orang Batak.

504