Jakarta, Gatra.com - Samara Kindi, sosok jaksa berintegritas tinggi kini dihadapkan pada lika liku dan berbagai persoalan dalam mengawal proyek uranium, pemburuan aset, dan eksekusi buronan hingga lolosnya dia dari upaya pembunuhan yang tidak terdeteksi.
Demikian sekelumit kisah dalam "The Djaksa: Menembus Di Balik Matahari", novel karya Nurokhman Takwad yang bakal diluncurkan pada Juni nanti.
Ini merupakan novel kedua setelah beberapa tahun lalu novelis yang juga seorang jurnalis ini meluncurkan "The Djaksa: Labirin Prosekutor". Nurokhman di Jakarta, Rabu (30/5), menyampaikan, lolos dari upaya pembunuhan membuat Samara kian meneguhkan integritasnya menjalani profesi di bidang hukum, yakni penuntutan perkara.
Dengan segala keterbatasan, Samara terus melaksanakan tugasnya dengan semangat pengabdian yang tak berhuruf. Kemudian, tugas barunya untuk memberikan pendampingan hukum dalam proyek pemanfaatan energi baru terbarukan, nuklir untuk energi pesawat luar angkasa, mengantarkannya bertemu lagi dengan orang-orang yang menginginkan kebinasannya di suasana yang berbeda.
Perencanaan yang sangat matang, kesempurnaan akal yang luar biasa dan kelengkapan fasilitas yang tak terbatas bukanlah penentu proyek menembus di balik matahari. Peran jaksa Samara Kindi mengurai kekuatan besar yang melebihi kekuatan dahsyat nuklir dan uranium tersebut.
Bukan hanya menyuguhkan soal penegakan hukum, novel ini mengisahkan cinta yang bukan semata-mata memberi dan menerima kasih sayang. Cinta yang melebihi sayangnya seorang ibu kepada anaknya di waktu masih kecil.