Home Politik Terkait Referendum, Plt Gubernur: Semua Pendapat Harus Dihargai

Terkait Referendum, Plt Gubernur: Semua Pendapat Harus Dihargai

Banda Aceh, Gatra.com - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Aceh, Nova Iriansyah menyatakan, semua pendapat harus dihargai termasuk adanya permintaan referendum untuk Provinsi tersebut.

Peryataan tersebut disampaikan Nova Iriansyah di sela-sela buka puasa bersama dengan awak media, LSM dan mahasiswa yang berlangsung di Anjong Mon Mata, Banda Aceh, Rabu (29/5).

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Plt Sekretaris daerah (Sekda) Aceh, Helvizar Ibrahim, Kepala Biro Humas Setda Aceh, Rahmad, Kepala Diskominsa Aceh, Marwan Nusuf, Tokoh Pers H. Harun Keuchik Leumiek, perwakilan PWI Aceh, serta puluhan wartawan di wilayah Banda Aceh.

Ia juga menyatakan, semua pendapat yang disampaikan itu akan ditindaklanjuti sesuai dengan konstitusi yakni mulai dari pembukaan Undang-Undang, Undang-Undang Dasar, Undang-Undang dan semua hierarki peraturan perundang-udangan di bawahnya.

Plt Gubernur juga mengajak seluruh masyarakat di provinsi ujung paling barat Indonesia itu berpikir jernih, semua pendapat yang disampaikan harus dihargai.

"Biar kita lihat apakah ada peluang untuk bisa ditindaklanjuti atau tidak tergantung dari konstitusi dan semua peraturan perundang- undangan yang ada, tapi ini menjelang Hari Raya Idulfitri mungkin akan kita bahas setelah hari raya. Kita juga perlu membuka referensi," jelasnya.

Dikatakannya, di Pemerintah Aceh juga ada yang menggali dan melihat peraturan perudang-undangannya yang nantinya akan diteliti dengan baik. "Yang pasti saya secara pribadi apa pun wacana dan pedapatnya kalau muara untuk kesejahteraan rakyat harus dihargai," ungkap Nova.

Seperti pemberitaan sebelumnya, Komite Peralihan Aceh (KPA) dan Ketua DPA Partai Aceh (PA) Muzakir Manaf menyatakan, Aceh ke depan lebih referendum saja, karena negara kita di Indonesia tak jelas soal keadilan dan demokrasi.

"Kta melihat saat ini, negara kita di Indonesia tak jelas soal keadilan dan demokrasi. Indonesia diambang kehancuran dari sisi apa saja, itu sebabnya, maaf Pak Pangdam, ke depan Aceh kita minta referendum saja," kata Muzakir yang akrab disapa Mualem tersebut.

Hal itu disampaikan dalam sambutannya pada peringatan Kesembilan Tahun (3 Juni 2010-3 Juni 2019), wafatnya Wali Neugara Aceh, Paduka Yang Mulia Tgk Muhammad Hasan Ditiro dan buka bersama di salah satu Gedung Amel Banda Aceh, Senin malam (27/5).

860