Surabaya, Gatra.com – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memiliki kenangan mendalam tentang sosok almarhum Prof Dr KH Muhammad Tholchah Hasan. Menurut Khofifah, mantan Menteri Agama ini sosok yang memiliki kontribusi besar bagi negeri ini.
"Khususnya dalam pengembangan pendidikan di lingkungan NU,” kata Khofifah saat ditemui usai menghadiri acara buka bersama di Kantor PWNU Jatim Jl. Masjid Al Akbar Timur 9 Surabaya, Rabu (29/5/2019) petang.
KH Tholchah menghembuskan nafas terakhir dalam usia 83 tahun, di RSUD Saiful Anwar Malang, Rabu (29/5/2019) pukul 14:00 WIB. Rencana, jenazah akan dikebumikan di tempat pemakaman keluarga di Kampung Bungkuk Singosari Malang, setelah shalat tarawih.
Khofifah dan KH Tholchah sama-sama pernah menjadi menteri di Kabinet Persatuan era Presiden KH Abdurrahman Wahid. Khofifah sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Kepala BKKBN, sedangkan KH Tholchah sebagai Menteri Agama.
Khofifah mengenang kembali tentang sosok almarhum. Pada 1999, Khofifah diminta oleh KH Tholchah untuk menjadi ketua umum Yayasan Taman Pendidikan dan Sosial NU Khadijah Surabaya.
Kepada KH Tholchah, Khofifah menjawab tidak sanggup. Namun, tetap dipaksa. Khofifah pun bersedia. “Saat itu saya sedang menjabat Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Kepala BKKBN,” ujarnya.
Menurut Khofifah, almarhum adalah tokoh yang teguh menjaga independensi baik pemikiran maupun dan gerakan organisasi. “Beliau menjaga jarak yang sama dengan kekuatan politik,” kenangnya.
Dua pekan lalu, Khofifah menjenguk KH Tholchah di Rumah Sakit Saiful Anwar Malang. Dalam pertemuan terakhir itu, almarhum berpesan sekaligus mendoakan Khofifah mampu mengemban amanah sebagai gubernur Jatim.
“Beliau mendoakan semoga (saya) amanah dan sukses serta selamat sampai akhir,” kata Khofifah mengenang pesan almarhum KH Tholchah Hasan.
Reporter: Abdul Hady JM
Editor: Bernadetta Febriana