Badung, Gatra.com - PT Angkasa Pura (AP) I (Persero) mencatat jumlah penerbangan tambahan (extra flight) di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali menurun dibandingkan tahun lalu. Pada 2019, hingga H-1 hanya ada dua maskapai yang mengajukan permohonan extra flight, yaitu Batik Air dan AirAsia.
"Total permohonan extra flight adalah sejumlah 216 penerbangan, dengan rincian AirAsia mengajukan 84 permohonan, serta Batik Air dengan 132 permohonan," kata General Manager PT AP I Kantor Cabang Bandara I Gusti Ngurah Rai, Haruman Sulaksono di Badung, Selasa (28/5).
Pada tahun lalu, pada 2018 terdapat 765 permohonan extra flight. "Jadi, telah terdapat penurunan jumlah permohonan extra flight di tahun 2019 hingga 254%," ujarnya.
Selaku pengelola bandar udara, PT AP I turut melakukan koordinasi dengan pihak maskapai penerbangan serta petugas ground handling. Itu dilakukan guna melakukan antisipasi jika terjadi lonjakan jumlah penumpang dan peningkatan lalu lintas penerbangan selama periode pelaksanaan Posko Terpadu Angkutan Lebaran.
"Supaya kinerja ketepatan waktu penerbangan atau On Time Performance (OTP) tetap terjaga atau bahkan dapat ditingkatkan," jelasnya.
AP I memprediksi puncak arus pergerakan menjelang Idulfitri akan terjadi pada H-2 Lebaran, dengan jumlah 471 pergerakan pesawat udara dan 76.974 penumpang terangkut. Sedangkan untuk puncak arus pergerakan paskaLebaran akan jatuh pada H-3 Lebaran, di mana akan terdapat 471 pergerakan pesawat dan 84.385 penumpang yang dilayani.
Haruman menambahkan, untuk menjamin kelancaran, keselamatan, dan keamanan penerbangan, pihaknya telah berkoordinasi secara internal untuk memastikan kesiapan infrastruktur utama dan pendukung.
"Kami juga menyediakan mobil ambulans yang siap siaga 24 jam untuk mengantisipasi jika terdapat penumpang yang membutuhkan bantuan kesehatan," pungkasnya.