Jakarta, Gatra.com – Setelah sukses dengan Godzilla versi Amerika yang sudah tayang pada 2014 lalu, Legendary Pictures melanjutkan aksi hewan purba raksasa tersebut dalam sekuel, Godzilla II: King of The Monsters. Film garapan Michael Dougherty ini mengisahkan kebangkitan para Titan yang dianggap dapat mengancam keberlangsungan hidup umat manusia.
Berawal dari perpisahan pasangan suami istri, Dr. Mark Russell (Kyle Chandler) dan Dr. Emma Russell (Vera Farmiga) yang kemudian memiliki jalan hidupnya masing-masing. Namun, mereka kembali dipersatukan untuk menghadapi kebangkitan Titans, serta spesies purba yang jahat. Dr. Emma jadi salah satu yang paling bertanggung jawab karena telah melepas para Titans ini dengan sebuah ide bahwa kehadiran makhluk-makhluk tersebut dapat menyeimbangkan alam. Sayangnya, kemunculan spesies purba jahat yang berkamuflase justru jadi malapetaka.
Bersama dengan organisasi kripto zoologi Monarch, duo Russell yang awalnya berseberangan pendapat untuk melepaskan para Titans atau tidak, akhirnya bersatu. Mereka juga turut membantu sang Godzilla untuk memusnahkan para Titans jahat yakni Mothra, Rodan si kepala tiga, dan King Ghidorah.
Sutradara Dougherty menginginkan para sosok Titan tersebut memiliki nuansa keagungan. “Manusia-manusia primitif melihat sosok tersebut, dan mereka cenderung untuk tunduk pada makhluk yang dianggap semacam dewa itu. Saya tidak mau mereka hanya terlihat seperti dinosaurus raksasa. Kalau hanya seperti itu, Jurrassic Park sudah menggambarkannya. Makhluk ini harus ada nuansa jauh dan sulit dijangkau. Mereka harus menjadi sosok terpisah. Merek adalah Titan,” sebut Dougherty dalam salah satu wawancara.
Hasilnya adalah perang antara makhluk-makhluk purba super raksasa yang ganas dan mencengangkan. Tak heran jika kemudian banyak kritikus yang memuji efek film ini.
Franchise Godzilla sendiri dimulai sejak 1954 lalu oleh Terry O. Morse dan Ishirō Honda. Di Jepang, film-film sejenis memang punya genre tersendiri yakni kaiju. Artinya, genre yang spesifik mengangkat kisah monster-monster raksasa, yang biasanya menyerang kota-kota besar serta terlibat dengan militer atau monster lain dalam satu peperangan.
Selama puluhan tahun ini, tak hanya versi low-budget saja, Godzilla bahkan pernah juga dibuat versi Italianya. Godzilla (2014) dan Godzilla II (2019) ini adalah pertama kalinya Godzilla diproduksi sepenuhnya oleh Hollywood.
Adapun, film ini diperankan oleh bintang-bintang yang sudah tidak asing lagi. Beberapa diantaranya yakni Ken Watanabe yang pernah meraih nominasi Golden Globe Award dalam film The Last Samurai serta aktris ternama asal Cina, Zhang Ziyi. Sementara, pemeran putri keluarga Russel, Madison, yang diperankan oleh Millie Bobby Brown, mencatatkan film Godzilla II sebagai debut feature film dia. Brown saat ini tengah naik daun setelah membintangi serial original Netflix, Stranger Things.
Pada Oktober 2015 lalu, Legendary mengumumkan rencana mempertemukan Godzilla dan King Kong dalam satu cerita. Sebagai sama-sama genre kaiju, film Godzilla vs. Kong ditargetkan tayang pada 2020 mendatang. Dimana nanti kisahnya direncanakan seputar Monarch.
“Untuk menggabungkan Godzilla dan King Kong dalam satu ekosistem yang terdiri juga dari spesies-super raksasa lainnya. Kisah dari kedua era, klasik dan yang baru,” tulis Legendary di situs resmi mereka. Serius mempersiapkan ini, Legendary, yang bernaung di bawah Universal Pictures, berencana berkolaborasi dengan Warner Bros untuk franchise tersebut.