Jakarta, Gatra.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyayangkan perbuatan Anggota DPR RI Eko Patrio yang melecehkan martabat perempuan dalam tayangan Pesbuker Ramadan di ANTV.

"Sebagai anggota dewan Eko Patrio memberikan contoh tidak baik. Terlihat dari perilaku dan perkataannya di televisi. Eko mengatakan wanita mah gampang tinggal bilang ah ah, lalu sambil menunjukkan kantong belakang. Seolah ingin menunjukkan kalau wanita itu murahan. Kami prihatin sekali," ujar Wakil Sekretaris Komisi Infomasi dan Komunikasi MUI Elvi Khudriyah saat konferensi pers, di Kantor MUI, Rabu (29/5).

Anggota Tim Pemantau Program Televisi Tayangan Ramadan tersebut menuturkan Eko Patrio menjadi sorotan karena merupakan wakil rakyat. Namun sifatnya seperti artis lain yang tidak memiliki jabatan publik.

Terhadap program Pesbuker Ramadhan di ANTV, MUI meminta Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk segera menghentikan tayangan tersebut.

"ANTV perlu berbesar hati, karena tidak semuanya tidak bagus. Kalau ada hal yang tidak bagus perlu diperbaiki. Masukan dari MUI, kami beberapa kali bertemu dengan ANTV dan beberapa TV di KPI untuk menghentikan tayangan yang menyalahi syiar Ramadan," kata Ketua Komisi Infokom MUI KH Marzuki Baidlowi.

Meski menurutnya MUI tidak memiliki kewenangan untuk menghentikan program di televisi. MUI menyerahkan kewenangan kepada hukum positif negara. Pada Ramadan mendatang, MUI lebih ketat mengawasi tayangan yang tidak sesuai nuansa ibadah di bulan Ramadan. Bahkan dengan tegas akan memberikan sanksi.

"Kami sudah berembuk tahun depan. Sudah tidak boleh ada acara bergoyang erotisme, berpelukan dengan yang bukan mahram, melecehkan orang lain dan sebagainya.Akan menjadi regulasi umum yang akan dijalankan KPI bersama MUI," kata Marzuki Baidlowi.