Jakarta, Gatra.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berencana menggali sejarah dan pola bencana yang terjadi di Indonesia pada masa lalu serta dilihat sebagai siklus yang berpotensi terjadi dan terulang di masa depan. Sejarah tersebut berdasarkan catatan yang ada di Belanda.
Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo mengatakan, pihaknya akan mengirimkan tim ke Belanda untuk menggali naskah lama tentang bencana yang ditulis oleh Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) pada masa penjajahan Belanda.
"Pada tanggal 17-21 Mei yang lalu, BNPB bersama sejumlah tim dari berbagai kementerian dan perguruan tinggi berangkat ke Belanda. Intinya adalah bagaimana kami bekerja sama mendapatkan data-data lebih banyak tentang peristiwa masa lalu yang dimiliki Belanda dan tersimpan di arsip nasional Belanda dan di beberapa perguruan tinggi di sana," kata Doni saat ditemui wartawan di Graha BNPB, Rawamangun Jakarta Timur, Rabu (29/5).
Doni mengungkapkan, hasil awal dari keberangkatan tim tersebut ialah mendapatkan informasi bahwa ada sejumlah dokumen yang berhubungan dengan peristiwa bencana pada masa lalu.
"Rupanya VOC itu selama ratusan tahun berada di Afrika Selatan dan juga di wilayah Nusantara, itu mereka setiap hari memberikan laporan tentang cuaca, pagi siang, dan sore atau malam. Dan itu sangat disiplin ya menurut keterangan dari Kepala Arsip Nasional Belanda. Dan kita coba untuk mendapatkan data-data ini sehingga kita bisa tahu apa yang terjadi pada kurun waktu 30-50 tahun terakhir di Indonesia dengan membandigkan dari 200 atau 150 tahunan yang lalu di wilayah Nusantara," katanya.
Menurut Doni, BNPB membutuhkan waktu hingga dua tahun untuk menggali naskah tersebut sehingga dapat mengolahnya ke dalam bentuk analisa bencana lebih lanjut.
"Untuk mendapatkan dokumen membutuhkan waktu yang cukup lama juga, belum nanti menerjemahkannya, kemudian menganalisa hasil temuan temuan itu. Ya, paling tidak butuh waktu antara 1-2 tahun. Tim pertama sempat mengalami kesulitan karena bahasa masa lalu ternyata tidak dikuasai oleh para warga negara Belanda sendiri. Sehingga membutuhkan keahlian khusus membaca itu dan semuanya tulisan tangan," kata Doni.