Jakarta, Gatra.com - Coca Cola menjadi brand internasional penyumbang sampah plastik terbesar di dunia. Temuan itu berdasarkan hasil audit terhadap sampah di 200 kota di seluruh dunia pada September 2018.
UPP Campaigner Greenpeace Indonesia Muharram Atha Rasyadi mengatakan dalam audit itu, sampah plastik Coca Cola mencapai 9.216 ton. Tempat kedua ditempati oleh Pepsi Co dengan 5.720 ton.
"Ada 10 besar perusahaan dari 10 brand internasional, Coca Cola menjadi yang terbesar penyumbang sampah plastik," kata Muharram Atha Rasyadi dalam dalam diskusi bertajuk #PantangPlastik Di Meja Kita di Jakarta, Selasa (28/5).
Selain Coca Cola dan Pepsi, brand lain penyumbang sampah plastik adalah Danone (1.843), Nestle (2.950), Mondelez (1.664), Unilever (1.230), P&G (1.324), Mars (678) dan Perfetti (1.085).
"Untuk Indonesia tidak ada datanya spesifik," ujar Atha ketika ditanya soal sampah plastik di Indonesia.
Di Indonesia, sambung Atha, Greenpeace sudah melakukan kunjungan Nestle dan Unilever terkait persolan sampah plastik yang mereka produksi.
“Mereka hanya menyatakan bahwa masalah plastik adalah hal serius dan sayangnya hanya baru mengeluarkan peraturan daur ulang. Namun daur ulang sendiri pun kurang efektif dan juga harus melibatkan masyarakat dalam proses pemilahannya. Solusi paling ideal memang adalah proses 3R harus lebih digalakkan lagi baik oleh pemerintah maupun perusahaan,” tutup dia.