Jakarta, Gatra.com - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menggelar apel Operasi Kepolisian Terpusat (Ketupat).
Dalam apel tersebut, Kapolri Tito Karnavian mengingatkan pasukan agar siap siaga menjaga keamanan Indonesia.
Operasi ini melibatkan sebanyak 160.335 personel yang terdiri atas Polri, TNI, Satpol PP, Pramuka, Organisasi Kemasyarakatan, Kementerian serta Dinas Terkait. Waktu pelaksanaannya akan dimulai pada 29 Mei hingga 10 Juni.
Menurut Tito, Operasi Ketupat tahun 2019 ini berbeda dengan tahun lalu. Sebab, momen kali ini bersamaan dengan tahapan Pemilu.
"Hal seperti ini membuat potensi kerawanan yang akan dihadapi dalam penyelenggaraan Operasi Ketupat Tahun 2019 semakin kompleks," kata Tito dalam Apel Operasi Ketupat di Lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Selasa (28/5).
Tito menuturkan, ada berbagai gangguan yang berpotensi mempengaruhi stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat selama Operasi Ketupat berlangsung. Misalnya adanya kejahatan yang meresahkan masyarakat, gangguan terhadap kelancaran dan keselamatan transportasi serta aksi sweeping oleh ormas.
Menurut Tito ada empat hal yang perlu dijadikan pedoman bagi seluruh pasukan yang bertugas agar selalu siap siaga. Antara lain, mempersiapkan secara optimal seluruh aspek aspek penyelenggaraan operasi. Kemudian, mempertahankan kesiapsiagaan dan kewaspadaan dalam menghadapi setiap potensi gangguan.
Selain itu, lanjut Tito, menjaga solidaritas serta menjalankan tugas dengan semangat, bangga, dan penuh tanggung jawab juga perlu dilakukan.
"Saya memberikan penghargaan yang tinggi kepada seluruh personel dan pemangku kepentingan yang akan terlibat dalam Operasi Ketupat Tahun 2019," katanya.