Jakarta, Gatra.com – Pelaksana Tugas Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Hariyono menilai paham radikalisme dan terorisme sudah sangat mengkhawatirkan. Itu jika dilihat berdasarkan hasil berbagai survei, penganut paham ini sudah lebih 10% dari keseluruhan masyarakat Indonesia.

"Kalau penduduk kita 270 juta, 10 persennya sudah berapa? Nah ini, kejadian ini kan tidak bisa kita atasi hanya insidental kita menghadapi mereka," katanya dalam acara Forum Merdeka Barat 9, Jakarta Pusat, Selasa (28/5).

Menurutnya, pengamalan Pancasila harus dilakukan dengan baik. Jangan sampai orang-orang yang mengaku dirinya pancasilais melakukan hal-hal diluar konteks Pancasila.

Hariyono mengatakan, penanaman ideologi Pancasila wajib diselenggarakan dalam dunia pendidikan. 

Baca Juga: BPIP : Hak Prerogatif Masuk Surga di Tangan Tuhan

Menurutnya, hingga saat ini masih ada beberapa sekolah yang tidak menyelenggarakan upacara bendera sebagai salah satu penanaman ideologi Pancasila.

"Hal ini bisa menimbulkan kemungkinan terpaparnya generasi-generasi muda oleh paham-paham radikalisme dan terorisme," jelasnya.

Karena itu, lanjut Hariyono, pihaknya mengimbau kepada seluruh kementerian agar semua ASN wajib mengikuti upacara peringatan 1 Juni mendatang.