Jakarta, Gatra.com - Menteri Bappenas Bambang Brojonegoro mengungkapkan, setiap tahun Uni Eropa (UE) dan Indonesia memilki tradisi mengenai dukungan pembangunan EU untuk Indonesia. Tahun lalu, kerjasama UE-Indonesia fokus pada climate change.
Adapun, untuk tahun ini, kata Bambang, temanya akan lebih luas yakni mengenai SDGs.
"Di dalam ini, ada kegiatan yang disepakati kedua belah pihak. Pendidikan, lingkungan dan kesehatan. Nantinya ada tahapan lanjutan programnya seperti apa," katanya kepada Gatra.com, di Jakarta, Selasa (28/5).
Bambang mengatakan bahwa saat ini dana yang aktif dari UE untuk mendukung program ini ada sekitar 100 juta euro.
"Di 2019 nanti ada tambahan lagi," jelasnya.
Meski begitu, Bambang menyebut bahwa pihaknya dengan UE tidak membahas soal sawit. Alasannya, perihal sawit adalah kewenangan bilateral antara UE-Indonesia.
"Kita bicara mengenai yang positif saja. SDGs sudah menjadi global goal. Jadi 2030 kita akan masuk ke sana. Action plan nasional dan provinsi sudah lengkap," katanya lagi.
Baca Juga: UE Bikin Ulah, Begini Respon Perusahaan Sawit
Sebelumnya, Kuasa Usaha Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia Charles-Michel Geurts menyatakan, UE dan Indonesia telah bermitra untuk memenuhi komitmen-komitmen global dalam agenda Pembangunan berkelanjutan 2030 dan tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Ia menambahkan, SDGs adalah panduan yang digunakan bagi UE dan Indonesia untuk rencana pembangunan Indonesia ke depan.