Semarang, Gatra.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Tengah meminta jajarannya mewaspadai penyakit cacar monyet (mokeypox). Penyakit ini lebih berbahaya dari HIV/AIDS. Berdasarkan data WHO bahwa 1 dari 10 anak bawah lima tahun (balita) yang terkena penyakit cacar monyet meninggal dunia.
Cacar monyet telah masuk Singapura dengan ditemukan seorang wisatawan asal Nigeria terjangkit virus cacar monyet yang berkunjung ke negara tersebut pada Mei 2019. “Endemi virus cacar monyet berasal memang dari wilayah Afrika,” kata Kepala Dinkes Jawa Tengah (Jateng) Yulianto Prabowo di Semarang, Selasa (28/5).
Seperti diketahui penyakit cacar monyet ini ditularkan melalui binatang seperti tikus serta hewan pengerat lainnya. Manusia yang melakukan kontak langsung dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi virus cacar monyet bisa langsung terkena penyakit tetrsebut.
Gejala awal penderita cacar monyet yakni demam tinggi, nyeri kepala, nyeri otot, nyeri punggung, pembesaran kelenjar getah bening, menggigil, dan rasa lelah yang berlebihan. Selain itu, timbul ruam-ruam pada kulit yang muncul pertama pada bagian wajah, lalu kemudian menyebar ke bagian tangan dan anggota tubuh lainnya.
Meskipun demikian, menurut Yulianto, masyarakat tidak perlu cemas, karena Indonesia termasuk wilayah yang aman dari penyakit cacar monyet. “Penyakit cacar monyet belum masuk ke wilayah Jawa Tengah,” katanya. Namun, penyakit itu patut diwaspadai.