Kabul, Gatra.com - Afghanistan merupakan negara yang perkembangan penduduk usia produktifnya tumbuh secara cepat. Namun, sekitar 3,7 juta anak, tidak berkesempatan mengenyam pendidikan formal. Ada beberapa alasan dibalik minimnya pendidikan bagi anak-anak.
Dilansir dari reuters.com, Selasa, (28/5), serangan terhadap sekolah-sekolah di Afghanistan meningkat hampir tiga kali lipat pada tahun lalu. Pada 2017, terdapat 68 serangan yang menyasar sekolah-sekolah. Angka ini meningkat pesat pada 2018 menjadi 192 serangan.
"Pendidikan sedang dikecam di Afghanistan," kata Direktur Eksekutif UNICEF Henrietta Fore. “Serangan tidak masuk akal terhadap sekolah; pembunuhan, cedera dan penculikan guru; dan ancaman terhadap pendidikan menghancurkan harapan dan impian seluruh generasi anak-anak.”
Imbas dari serangan menyebabkan lebih dari 1.000 sekolah di seluruh negeri ditutup. Belum lagi ancaman dari kelompok seperti Taliban dan ISIS. UNICEF mengatakan penggunaan gedung sekolah sebagai pusat pemilih selama pemilihan parlemen tahun lalu mungkin menjadi faktor di balik meningkatnya serangan.