Home Gaya Hidup Galeri Industri Kreatif di Little Netherlands

Galeri Industri Kreatif di Little Netherlands

Semarang, Gatra.com - Kota Semarang  memiliki  tempat berbelanja baru untuk layak disinggahi wisatawan, Galeri Industri Kreatif (GIS) namanya. Galeri itu memperelok  wajah Kota Lama,   wilayah yang dulu dikenal sebagai Little Netherlands.

Ada beragam produk industri kecil menengah (IKM) yang dijajakan GIS, antara  lain kuliner, pakaian,  furnitur, kerajinan tangan,  dan barang-barang antik.  Galeri  itu menempati gedung milik PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) yang sebelumnya dimanfaatkan sebagai gudang oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah. Sebagai gudang,  gedung tersebut jarang sekali dijamah. Padahal,  menilik letaknya, gedung tersebut begitu strategis karena berada di jantung Kota Lama Semarang.

Di depan Galeri itu berdiri megah gereja  tertua di Jateng, yakni Gereja Protestan Indonesia Barat Immanuel atau yang lebih masyhur disebut Gereja Blenduk dan Oudetrap Theatre.

Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, galeri tersebut menjadi satu dari sekian rangkaian upaya mempercantik wajah Kota Lama. Tak mengherankan jika di dalamnya berjejer pelaku industri kecil menengah dan pedagang klitikan yang semula membuka lapak di sekitar Taman Srigunting.

“Galeri ini merupakan hasil merayu Pak Gubernur, bagaimana yang mulanya gedung milik PT PPI yang digunakan Dinas Pendidikan Jateng untuk gudang ini, bisa dimanfaatkan untuk galeri. Dan alhamdulilah PT PPI legowo,” kata wanita yang juga memegang kendali sebagai Ketua Badan Pengelola Kawasan Kota Lama (BPK2L) itu, Minggu (26/5).

Dengan luas bangunan sekitar 2.000 meter persegi, bangunan milik PT PPI itu dikerjasamakan antara Kementerian Perdagangan, Dekranasda Jateng, Disperin Jateng dan Pemkot Semarang. Sebelum bisa dimanfaatkan, gedung tersebut seperti tak bertuan terlebih adanya pelapukan hampir di seluruh bagian.

“Akhirnya, kami lakukan renovasi dan restorasi yang dibantu Bank Jateng sebesar Rp1,6 miliar. Untuk menata lapak pedagang, Angkasa Pura juga membantu sekitar Rp500 juta,” katanya.

Proses pembangunan Galeri Industri Kreatif tersebut berlangsung sejak Maret 2018 dan diresmikan, Minggu, 26 Mei 2019 oleh Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. Menurut Ganjar, peresmian tersebut waktunya sangat tepat karena menjelang mudik dan libur Lebaran. “Ini momen tepat karena mau Lebaran, jadi yang mudik ke Semarang harus mampir ke Galeri Industri Kreatif,” katanya.

Ganjar menyatakan, revitalisasi Kota Lama bukan sekadar menata ulang jalanan atau taman-taman agar tampak cantik, namun juga didukung dengan pemanfaatan ulang beberapa gedung yang semula kosong. Hal itu karena Kota Lama dipenuhi dengan bangunan-bangunan dengan nilai historis tinggi.

“Kita tidak hanya membangun industri kreatif, tapi juga heritage. Juga persoalan rob serta pariwisata. Saya memulai ini timik-timik, perlahan-lahan, ketika Mbak Ita (Hevearita Gunaryanti Rahayu, sekarang  Wakil Wali Kota Semarang) mau nyalon bareng Pak Hendi. Gedung di Kota Lama ini kita telusuri satu per satu ini milik siapa. Lalu kita omongin ini baiknya kita bikin bagaimana,” ujarnya.

Bahkan Ganjar juga mengisahkan ketika diminta oleh Menteri BUMN Rini Soemarmo untuk presentasi di hadapan beberapa menteri terkait pembangunan apa yang mesti dioptimalkan di Jateng. “Saya langsung bilang, saya minta Kota Lama direstorasi. Karena tata ruang yang cantik seperti ini hanya ada satu di dunia, di wilayah yang disebut ‘Little Netherlands’ ini,” katanya. 

461