Jakarta, Gatra.com - Ketua Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) Bob Hasan mengatakan, sebanyak sepuluh dokter lokal maupun asing siap memantau kesehatan fisik dan mental para atlet atletik. Hal ini untuk mendukung prestasi atlet di level internasional.
"Penanganan atlet-atlet kita harus profesional, baik itu penanganan kesehatannya. Apalagi atlet kita sudah menyentuh level dunia, semua harus dipantau dengan para dokter profesional supaya prestasi mereka juga meningkat," ujar Bob Hasan saat menggelar pertemuan dengan sprinter Lalu Muhammad Zohri dan para dokter PB PASI di Menara Hijau, Jakarta, Senin (27/5).
Sementara, Ketua Komisi Medis PB PASI, Dr.dr Ermita I.Ibrahim Ilyas menambahkan PB PASI terus berupaya menjaga kesehatan dan kebugaran para atlet atletik. Caranya dengan mengontrol pola makan yang sehat, menghadirkan tim psikologi, dan tim unifikasi guna menjaga kesehatan fisik dan mental para atlet.
"Persiapan gizi dibagi sesuai fase pelatihan, yakni saat latihan ringan dan latihan berat, fase latihan umum atau spesifik, dan fase bertanding atau fase pemuliham. Semua kadar gizi dalam setiap fase tersebut berbeda," katanya.
Lanjut Ermita, gizi atlet harus seimbang yang terdiri dari protein, lemak, karbohidrat, sayur-sayuran, buah-buahan, hingga suplemen. Fungsinya untuk membantu proses metabolisme di dalam tubuh dan membantu supaya sumber energi tersimpan dengan baik di otot, serta membantu membesarkan otot.
Zohri misalnya, diberikan karbohidrat sebanyak 60% setiap harinya, saat akan bertanding karbohidrat ditingkatkan menjadi 70%. Selanjutnya Zohri juga diberikan dua macam protein dalam sekali makan.
Ermita menjelaskan, protein tersebut bisa berupa daging dan ikan, ikan dan tahu, daging dan tempe, dan lainnya secara bergantian, yang jelas makanan yang dikonsumsi Zohri harus memuat protein nabati maupun hewani. Selain itu sayur-sayuran dan buah menjadi hal yang wajib mengingat para atlet sangat membutuhkan asupan vitamin dan mineral.
"Suplemen juga diberikan karena atlet kerap menggunakan energi yang besar, sehingga terkadang makanan tambahan atau suplemen tambahan itu perlu," jelasnya.
Menurut Ernita, setiap atlet dapat memperkirakan jumlah kalori yang dibutuhkannya. "Zohri rata-rata butuh sekitar 2000 kalori. Kebutuhan kalori ini kami support dari pola makan. Diet harus dijaga agar tidak banyak lemak, karena kalau banyak lemak bisa mengganggu performance," terangnya.