Jakarta, Gatra.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) terus bergerak dalam melakukan penyelidikan dugaan pelanggaran HAM saat aksi demonstrasi 21-22 Mei lalu. Data per Jumat, (24/5), menyebutkan, sebanyak 905 orang dirawat di rumah sakit dan 8 lainnya meninggal dunia. 

Komisioner Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM, Amiruddin menegaskan, proses penyelidikan ini memang membutuhkan waktu. Oleh sebab itu dia meminta kerjasama dari sejumlah pihak untuk mengungkap kejadian sebenarnya. 

"Kami tidak diam! Tujuan Komnas HAM menurut UU menciptakan situasi kondusif bagi manusia. Supaya kita bisa menjaga hal ini tetap aman," tegas Amiruddin saat ditemui di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Senin (27/5). 

Dia menambahkan, Komnas HAM juga telah bertemu dengan para korban dan menggali informasi tentang kejadian dalam demonstrasi tersebut. Hanya, keterangan para korban belum bisa disimpulkan lebih lanjut.

“Karena memang harus mendalami hal ini," jelas dia. Komnas HAM juga menuntut agar pelaku dari peristiwa 22 Mei ditindak secara tegas sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.

"Komnas HAM akan berkoordinasi secara intens dengan lembaga lain seperti Komnas Anak dan Komnas Perempuan. Selain itu juga tentu dengan pihak kepolisian dan kesehatan,” ujar Wakil Ketua Komnas HAM Bidang Eksternal, Sandrayati Moniaga.