Bandung, Gatra.com - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Jawa Barat menampik isu terkait percepatan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) dalam rangka penggantian ketua umum, Airlangga Hartarto dan sekretaris Jenderal Golkar Lodewijk Freidrich Paulus.
Belakangan ini isu tersebut santer diperbincangkan, bahkan sebanyak 25 DPD tingkat I telah berkonsolidasi menentukan langkah ke arah tersebut.
Wakil ketua DPD Golkar Jabar, MQ Iswara, memastikan pihaknya masih solid mendukung Airlangga Hartarto sebagai ketua umum partainya. Dukungan ini mencakup 27 DPD kabupaten/kota se-Jabar.
"Kami masih solid mendukung Bapak Airlangga Hartarto, dan tidak pernah ada usulan percepatan Munaslub untuk menggantikan ketua umum dan sekjen," kata MQ Iswara saat dihubungi, Senin (27/5).
Justru, ia menilai semasa kepemimpinannya, Airlangga mampu membawa Golkar bertahan di posisi ke-2 secara raihan suara nasional. Hal tersebut harusnya diapresiasi sebab berhasil mengeluarkan Golkar dari keterpurukan.
Jelang Pemilu, sejumlah survei memprediksu Golkar terancam terpuruk dan akan turun ke papan tengah karena hasil survei menunjukkan elektabilitas Golkar di angka 6-8%.
"Namun hasil membuktikan Golkar masih bertahan di urutan ke2 dengan raihan kursi di DPR RI 85 kursi," katanya.
Selain itu, lanjut Iswara, di Pemilu 2019 partainya juga dapat mengungguli Gerindra yang hanya memperoleh 78 kursi. Menurutnya, kepemimpinan Airlangga ini bisa mempertahankan dan menyelamatkan Golkar di tengah kondisi yang sempat terbelah dan didera kasus korupsi ketua umum sebelumnya, Setya Novanto.
"Bahkan bisa menghadapi pemilu serentak Pilpres dan Pileg yang mana tidak ada satupun partai yang berpengalaman untuk mengatasi pemilu seperti ini," pungkasnya.