Semarang,Gatra.com - Guna menekan tingginya laju inflasi di kota Semarang, pemerintah kota Semarang menggalakkan program pasar murah di 16 kecamatan se Kota Semarang. Hal itu disampaikan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi (Hendi) seusai membuka pasar murah di halaman Balai Kota Semarang, Senin (27/5).
Hendi mengatakan, menjelang Lebaran biasanya terjadi inflasi sehingga membuat daya beli masyarakat menurun. Karena tiulah Pemkot menggelar pasar murah untuk mengendalikan harga. Ada tiga manfaat yang dirasakan, terutama untuk masyarakat yang kurang mampu dengan daya beli rendah.
"Manfaatnya adalah: satu, masyarakat lebih diringankan, apalagi ini bulan Ramadan. Kedua CSR-nya bisa berkah buat warga di bulan Ramadan, dan yang ketiga soal inflasinya bisa dikendalikan. Karena inflasi di Kota Semarang dan beberapa wilayah di Indonesia menjelang Lebaran pasti naik," kata Hendi kepada wartawan di Semarang.
Bazar yang diselenggarakan di halaman Balai Kota Semarang, diikuti oleh 223 peserta umum, 37 BUMD dan BUMN. Selain di halaman Balai Kota, 16 Kecamatan di Kota Semarang juga diminta mengadakan bazar yang sama dan secara serentak. "Kita minta agar 16 kecamatan juga menggelar pasar murah hingga seminggu ke depan. Supaya komoditas sembako ini bisa dibeli dengan murah," kata Hendi
Bazar di halaman Balaikota Semarang disediakan sebanyak 6.486 paket sembako murah yang berisi 5 kilogram beras, 2 liter minyak kemasan dan 2 kilogram gula pasir. "Sebanyak 6.446 paket sembako yang harganya Rp 110 ribu per paket, kita berikan ke masyarakat dengan harga Rp 50 ribu. Artinya ada komoditas yang murah yang bisa dibeli masyarakat yang tentu saja manfaatnya besar sekali," kata Hendi
Hendi mengimbau beberapa perusda di bawah Pemkot Semarang dan jajarannya untuk sering mengadakan pasar murah agar bisa mengendalikan dan menekan tingginya harga inflasi. "Nah kita harus sering-sering menggelar pasar murah seperti ini, supaya kemudian kita bisa menekan dan mengendalikan inflasi ini," katanya.