Medan, Gatra.com - Tim Horas Universitas Sumatera Utara (USU) bersiap mengikuti Shell Eco Marathon (SEM) Asia. Kompetisi ini akan digelar November mendatang di Malaysia.
Kompetisi ini akan diikuti mahasiswa yang ada di seluruh Asia untuk mendesain, merakit dan mengemudikan kendaraan paling hemat. Mereka akan menguji mobil-mobil hemat energi rakitannya untuk menentukan siapa yang dapat menempuh jarak terjauh dengan konsumsi energi paling sedikit.
Di ajang ini, Tim Horas sempat menuai prestasi. Di antaranya pada 2012 meraih peringkat 7. Tahun 2014 menduduki peringkat 1 dan 2. Demikian dikatakan Manager Tim Horas, Eben pada Gatra.com, Senin (27/5). "Untuk SEM Asia 2019 nanti kami berharap kami bisa kembali berlaga dengan mobil rakitan kami dan membawa pulang prestasi yang bisa dibilang sudah lama hilang dari kami,” katanya.
Persiapan untuk mengikuti SEM Asia 2019 ini, Tim Horas mengaku telah mencoba mengembangkan fuell cell pada mobil mereka. Apabila Tim Horas berhasil mencapai target itu, maka mereka satu-satunya tim dari Sumatra yang berhasil mengembangkan fuell cell yang merupakan sumber energi listrik yang ramah lingkungan.
Sedangkan beberapa mobil yang pernah dibuat oleh Tim Horas, yakni Horas G4 dengan konsep urban, dan Horas G7 dengan konsep prototype. “Sebenarnya saat ini kita sedang mengembangkan fuell cell untuk kita bawa ke SEM 2019 nanti. Kenapa kita pengen buat karena belum banyak yang bisa mengembangkan fuell cell,” ungkapnya.
Dalam waktu dekat ini juga Tim Horas akan mengikuti KMHE 2019 yang akan diselenggarakan di bulan November nanti. Saat ini Tim Horas tengah mempersiapkan alat untuk melakukan produksi dan sedang dalam riset untuk program ECU yang akan Tim Horas buat sendiri. Biaya produksi yang mahal dan alat yang tidak memadai membuat Tim Horas terhambat bekerja. “Sebenarnya banyak sekali yang ingin kami ciptakan sendiri, namun keterbatasan dana dan alat membuat kami sulit untuk bekerja,” katanya.
Keterbatasan ini bukan jadi penghambat untuk Tim Horas untuk berkarya. Mereka mengaku melakukan aksi dana juga untuk menambahi biaya produksi mereka. Aksi dana yang mereka lakukan juga direspon sangat positif oleh mahasiswa lainnya. "Kami buat aksi dana juga. Biasanya kami buat baju dan kawan-kawan pasti mau beli. Jadi kami sangat terbantu dengan kepedulian kawan-kawan. Semoga teman-teman semua bisa mendukung kami terus,” jelasnya.