Pekanbaru, Gatra.com - Meski baru akan menggarap Blok Rokan pada 2021 mendatang, Pertamina sudah dihadapkan pada persoalan baru yang ujung-ujungnya merogoh kocek yang dalam; penggantian pipa.
Pipa berukuran diameter 30 inchi iyang bakal diganti itu sangat panjang; mencapai 200 kilometer. Butuh waktu 5 tahun untuk menuntaskan pekerjaan itu.
Sumber Gatra.com menyebut, pipa yang akan diganti itu sudah berumur 60 tahunan dan PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) yang sampai saat ini masih menjadi pemegang konsesi blok itu kabarnya sudah berencana meremajakan pipa itu pada 2011 silam. Namun keinginan itu urung dengan alasan waktu yang minim.
Pertamina pun sudah menunjuk PT Pertamina Gas (Pertagas) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) untuk mengerjakan proyek peremajaan pipa itu dan Front End Engineering Design (FEED) proyek pipa minyak Blok Rokan sudah dibikin.
Terlepas dari dalil tadi, masyarakat Riau berharap proyek pipa itu bisa berimbas positif bagi daerah dan sebisa mungkin merangkul perusahaan lokal. "Inginnya seperti itu," kata anggota DPRD Riau, Noviwaldi Djusman kepada Gatra.com, Senin (27/5).
Noviwaldi menyebut perangkulan perusahaan lokal diperlukan untuk melancarkan proyek tadi. Apalagi kegiatan pegantian pipa tidak jauh dari lokasi aktivitas masyarakat.
"Dulu ketika dibangun, kawasanya mungkin masih hutan belantara, jauh dari masyarakat. Sekarang jalur pipa tak jauh dari pemukiman masyarakat. Kalau pun diganti, tentu akan ada persoalan sosial," ujarnya.