_thumb.jpg "Bupati Manggarai Barat Minta Masyarakat Harus Berantas Judi Online")
_(1)_11zon1_thumb.jpg "Keluarga Optimistis Menangkan PSU DPD RI Eks Terpidana Kasus Suap")
Jakarta, Gatra.com - Direktur Utama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Arifin Purwakananta, mengatakan bahwa tren zakat di Indonesia semakin meningkat tiap tahunnya. Hal itu membuktikan bahwa Indonesia memang negara yang paling dermawan di dunia.
"Kalau dilihat dari jumlah orang yang berzakat tiap tahunnya, terbukti, Indonesia memang negara paling dermawan di dunia," kata Arifin dalam acara penandatanganan MoU dengan Deputi Bidang Pembiayaan Kemenkop UKM RI di Kemenkop dan UKM, Jakarta, Senin (27/5).
Dari 2018 lalu, jumlah orang yang berzakat telah mengalami kenaikan sebanyak 24%. Pun dengan tahun-tahun sebelumnya yang telah mengalami kenaikan. Kenaikan itu, membuat Indonesia juga menjadi penggerak zakat di dunia.
Jika dibandingkan dengan wilayah-wilayah lain di Indonesia, Jakarta adalah wilayah dengan jumlah pemberi zakat terbanyak. Setidaknya, pengelolaan zakat di Jakarta mengalami kenaikan sebanyak 35%.
Sementara itu, untuk jumlah keseluruhan zakat yang dikelola Bazarnas selama 2018, telah mencapai Rp8,17 triliun. Sedangkan pada tahun ini, Bazarnas menargetkan peningkatan jumlah zakat menjadi Rp9,5 triliun. "Tapi semoga bisa tembus sampai Rp10 triliun," katanya.
Bazarnas mengelola tiga jenis zakat, di antaranya zakat fitrah yang dilakukan saat bulan Ramadan; zakat maal, yang didasarkan pada penghasilan; dan zakat harta simpanan, yang wajib dikeluarkan saat seseorang telah memiliki tabungan lebih dari nilai 85 gram emas. Dari ketiganya, kecenderungan zakat masyarakat Indonesia adalah zakat maal dan zakat harta simpanan
