Ruteng, Gatra.com - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir, Ahad (26/5) meresmikan Universitas Katolik Indonesia (UKI) Santu Paulus Ruteng Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Peresmian itu ditandai dengan penyerahan dokumen berupa Surat Keputusan Nomor 366/KPT/I/2019, terkait peningkatan status STKIP dan STIKES Santu Paulus menjadi Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus kepada Ketua Yayasan Santu Paulus Ruteng (Yaspar) di Aula Missio Ruteng, Romo Leobaldus Roling Mujur, Pr.
Acara peresmian ini diawali dengan penyambutan kedatangan Menristekdikti Mohammad Nasir dan rombongan secara adat Manggarai berupa pemberian seekor ayam putih dan sebotol bir ( Manuk Kapu dan Tuak Curu), di gerbang masuk kampus menuju tempat acara.
Rombongan kemudian diarak menuju Aula Missio didampingi Bupati Manggarai, Kamilus Deno, Admistrator Apostolik Keuskupan Ruteng, Mgr Silvester San, Pr, Rektor UKI, Romo Dr.Yohanes Servatius Lon, MA dan pejabat lainnya. Ritus penjemputan berakhir dengan penyerahan sirih pinang oleh penari kepada semua tamu penting.
Bupati Manggarai Deno Kamelus dalam sambutannya memberikan gambaran tentang kondisi pendidikan sekolah menengah atas di Kabupaten Manggarai yang saat ini ada 40 sekolah menengah atas yang menampung sekitar lima ribuan siswa tamat setiap tahun. Angka ini jelas berdampak pada kebutuhan akan lembaga tempat melanjutkan studi pada jejang lebih tinggi.
Karena itu, lahirnya UKI Santu Paulus memberi harapan bagi para lulusan sekolah menengah. Ini belum termasuk Kabupaten tetangga, Manggarai Barat, Manggarai Timur, Ngada, dan Nagekeo.
"Dan perlu diketahu juga , bahwa mayoritas mahasiswa yang kuliah disini kebnayakan dari golongan ekonomi lemah. Perlu kepedulian pemerintah untuk genetasi penerus bangsa ini,” kata Kamilus Deno.
Sementara itu Uskup Denpasar Mgr Silvester San, Pr yang sementara menjabat Administrator Keuskupan Ruteng mengapresiasi kebijakan pemerintah yang telah mengubah status STKIP dan STIKES menjadi universitas.
“Inilah langkah awal dan bentuk tidak adanya diskrimiasi dalam penyebaran dan pelayanan diunia pendidikan. Kami bersyukur karena harapan kami untuk menjadi Universitas terjawab hari ini”, kata Mgr Silvester San, Pr.
Selanjutnya Uskup Silvester San, Pr mengharapkan sebagaimana yang telah disinggung bupati Manggarai, bahwa mayoritas mahasiswa yang berkuliah berasal dari golongan ekonomi lemah dan ada yang terpaksa menunda masa penyelsaian kuliah karena kendala biaya.
“Untuk kami harapkan kepedulian pemerintah. Tentunya pemerintah dalam hal ini Pak Menteri tidak menutup mata membantu para mahasiswa melalui pemberian bea siswa,” harap Uskup Mgr Silvester San, Pr.
Penyerahan SK Universitas bagi Lembaga Pendidikan milik Kesukupan Ruteng itu diawali dengan Kuliah Umum (Studium Generale) yang yang diberikan oleh Menristekdikti Mohammad Nasir dengan temah “Tantangan Perguruan Tinggi dan Lulusannya dalam menghadapi Era Revolusi 4.0”.
Menristekdikti mengupas tentang tantangan bagi perguruan tinggi ke depan. Tidak ada pilihan menghadapi kemajuan sebagai tantangan selain upaya meningkatkan mutu agar bisa bersaing secara kompetitif di era revolusi 4.0.
“Saya tidak akan mentoleransi Perguruan Tinggi yang asal-asalan. Saya sudah menutup banyak Perguruan Tinggi yang tidak memperhatikan mutu dalam penyelenggaran pendidikan. Saya berharap agar UKI Santu Paulus yang diresmikan hari ini sungguh-sungguh berkomitmen membina generasi masa depan yang berkualitas dan kompetitif”, begitu kataNasir mengakhiri pemaparan materinya.
Pada penghujung agenda Nasir dan rombongan menuju gedung utama yang baru Universitas Katolik Indonesia (UKI) Santu Paulus Ruteng duntuk menandatangani Prasasti. Menristekdikti didampingi Bupati Manggarai, Ketua Yaspar, Uskup, dan Rektor UKI.