Banjarbaru, Gatra.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengajarkan kepada wartawan tentang cara menanam jagung yang unik saat meninjau lahan rawa percobaan Kementerian Pertanian (Kementan) di Balai Penelitian Lahan Rawa (Balittra), Kalimantan Selatan (Kalsel).
Didampingi Kepala Badan Litbang Kementan (Balittra), Fadjry Djufry dan beberapa pejabat lainnya, Sabtu (25/5), Mentan langsung menuju lahan yang berada di belakang gedung kantor tersebut.
"ini tanaman jagungnya sudah terlalu kering. Terlambat panen dan kurang terawat. Tapi kalian saya ajari satu hal yang unik ya," ujar Amran kepada awak media yang mengikutinya pagi itu.
Amran lebih lanjut menjelaskan tanaman jagung di lahan ini memang nampak kurang terawat, namun bila diperhatikan jagung tersebut ditanam dengan cukup rapat. Terdapat bagian yang telah hilang buah jagungnya, namun ada juga yang masih tampak jagungnya.
"ini namanya pola tanam zigzag. Ini inovasi dari litbang pertanian. Produksinya per hektare bisa 24 ton. Beda dengan cara tanam biasa yang hanya 5 ton," kata Amran.
Cara bertanam ini sangat menarik dan menguntungkan bila dilakukan oleh petani, mengingat hasilnya jauh lebih besar dari pola tanam biasa. "Bisa 3 kali lipat dari biasanya!" ujar dia.
Mentan berharap teknologi ini bisa diadopsi oleh petani dan produksi jagung dalam negeri akan semakin tinggi, bahkan mampu ekspor ke negara lain.
Kepala Balittra Hendri Sosiawan menambahkan, sitem tanam Zig Zag, sebagaimana disampaikan Mentan Amran, akan membuat proses fotosistensis optimal karena sinar matahari yang menyinari tajuk jagung tidak terhambat daun jagung yang saling menaungi bila ditanam lurus.
"Sistem zig-zag punya teknologi pemupukan lahan rawa, bisa kita tingkatkan juga oleh varietasnya sehingga memiliki resposivitas tinggi," lanjutnya.