Home Ekonomi HIPMI: Tolak Impor Jagung, Amran Muliakan Petani

HIPMI: Tolak Impor Jagung, Amran Muliakan Petani

Jakarta, Gatra.com - Ketua Umum (Ketum) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Bahlil Lahadalia, menilai sikap Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menolak kerja sama impor jagung dari Argentina merupakan komitmen memuliakan petani.

"Amran sudah menjaga kerja dan perekonomian petani jagung supaya tetap sejahtera. Kita tidak selalu impor, bisa juga ekspor," kata Bahlil dalam keterangan tertulis yang diterima Gatra.com, Sabtu (25/5).

Menurut Bahlil, sikap Amran yang berani menolak tawaran impor jagung Argentina, juga menunjukkan sektor pertanian Indonesia mampu bersaing di pasar dunia. Pasalnya, impor akan berprengaruh terhadap daya saing harga di tingkat petani.

"Impor pangan itu kan ada juga yang ulahnya mafia. Mengambil kesempatan dan keuntungan memanfaatkan kebutuhan pangan kita. Kasihan petani kalau kita mampu produksi tapi impor," ujar Bahlil.

Mentan Amran sebelumnya menolak tawaran Argentina yang akan mengekspor jagung ke Indonesia. Tawaran kerja sama tersebut disampaikan Wapres Argentina, Gabriela Michetti saat kunjungan ke Kemeterian Pertanian (Kementan), Jakarta, dua pekan lalu.

Amran menolak tawaran tersebut karena merasa bahwa saat ini produksi jagung nasional telah surplus. Bahkan, ia menawarkan Indonesia siap mengekspor pisang, manggis, nanas, dan salak ke Argentina.

Sekadar informasi, produksi jagung nasional tahun 2018 mencapai 30,56 juta ton dengan luas lahan panen 5,73 juta hektare. Angka produksi itu tumbuh 3,64% dibandingkan tahun 2017.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga pernah mengungkapkan, Indonesia kini telah berhasil mengekspor jagung. Terbukti tahun 2018 sebanyak 380 ribu ton produksi jagung nasional mampu diekspor.