Jakarta, Gatra.com - Ikatan Pencinta Batik Nusantara (IPBN) tengah menyiapkan serangkaian acara untuk menyambut Hari Batik Nasional 2 Oktober mendatang. Apalagi, tahun ini bertepatan dengan momen 10 tahun penyematan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) oleh UNESCO.
Aktris sekaligus Ketua Umum Ikatan Pencinta Batik Nusantara (IPBN), Ayu Dyah Pasha mengatakan, momen hari batik nasional juga dapat digunakan untuk mempromosikan batik ke kancah global. Ini, sejalan dengan visi IPBN untuk melestarikan dan mengembangkan batik nusantara, khususnya ke kalangan generasi muda, agar lebih mencintai batik.
IPBN secara konsisten menggelar Gebyar Batik Muda Nusantara (GBMN). Tahun ini, lanjut Ayu, GBMN akan berlangsung dari tanggal 2-6 Oktober 2019 di Mal Kota Kasablanka, Jakarta. GBMN 2019 rencananya akan menghadirkan pameran batik, berbagai kegiatan lomba batik, hingga pemilihan putera puteri batik nusantara.
"Tahun ini IPBN juga bekerja sama dengan kedutaan Swiss untuk membuat Swiss Batik Design Competition. Ini menarik karena IPBN memberi ruang bagi negara lain seperti Swiss untuk mengenal tradisi membatik. Di kompetisi ini peserta akan membatik menggunakan motif-motif dari negara Swiss, apapun itu, baik dari alamnya, flora, fauna, dan lainnya," pungkasnya usai acara MoU dengan Bekraf di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (24/5).
Sebagai ketua IPBN ia berharap batik dapat terus lestari dan semakin banyak anak muda yang mencintai batik dan menjadikan batik sebagai peluang berwira usaha. "Saya harap banyak anak muda yang terjun dalam usaha batik karena peran anak muda sangat penting dalam melestarikan batik, salah satu upaya pelestarian tersebut menurut saya dengan membuka usaha batik agar batik selalu ada sebagai warisan leluhur bangsa Indonesia," kata dia.